Ahok ‘Kepala Preman Baru’, 7 Anggota FBR Diamankan Polisi


Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur mengamankan tujuh anggota Forum Betawi Rempug. Mereka terendus terlibat dalam kasus penyerangan di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Ahok, sapaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mendukung penertiban anggota organisasi kemasyarakatan yang menguasai bagian pusat perekonomian, seperti lahan parkir.

“Seluruhnya sudah diamankan di kawasan Pondok Labu,” kata Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faruq, Senin, 10 Agustus 2015. Mereka, menurut Umar, diamankan pada pukul 03.30.

Tujuh orang itu adalah Syarifudin, 27 tahun, Hendra Apriyanto (26), Mulyadi (35), Pungky Aipangga (23), Deni Hermansyah (32), Deni Susanto (33), dan Yopi (35). Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa dua sepeda motor dan empat golok.

Umar mengatakan saat ini pihaknya sedang menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Timur. “Sekarang sedang penyidikan,” ujarnya.

Kericuhan antara FBR (Forum Betawi Rempug) dan warga di Pasar Gembrong berlangsung Sabtu, 8 Agustus 2015. Sekitar pukul 13.30, sebanyak 30 orang yang mengenakan atribut FBR menyerang tukang parkir di Pasar Gembrong.

Keributan diduga karena tukang parkir menggunakan atribut organisasi Pemuda Pancasila. Akibat tawuran ini, dua warga terluka terkena sayatan senjata tajam dan terinjak massa. Korban masih ada yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan benturan organisasi masyarakat yang menguasai lahan parkir di Pasar Gembrong terjadi karena faktor ekonomi. Potensi ekonomi berupa lahan parkir itu menjadi rebutan karena hasilnya sangat menggiurkan.

Setahun saja, ucap Ahok, DKI sebenarnya bisa meraup Rp 1,8 triliun. Nyatanya, hanya sekitar Rp 26 miliar yang masuk ke kas daerah. Demi memaksimalkan potensi pendapatan dari parkir, Ahok mengaku siap bergesekan dengan ormas sekalipun.

Cara Ahok ialah menggaji petugas parkir di lapangan dua kali upah minimum provinsi dan memasang mesin terminal parkir. “Menggaji petugas parkir dua kali itu sama saja saya bertindak sebagai kepala preman baru,” tutur Ahok di Balai Kota, Senin, 10 Agustus 2015.( Tp / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *