Deretan Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Ekonomi RI Jatuh ke Jurang Resesi


Bank Indonesia (BI) memprediksi hampir semua negara pada tahun ini bakal mengalami resesi ekonomi, tidak terkecuali Indonesia. Beberapa lembaga internasional bahkan sudah memprediksi bahwa ekonomi global akan terkontraksi pada kisaran 5 persen sampai 8 persen.

“Dari 3 lembaga internasional, tahun 2020 ini hampir semua negara resesi, dengan pertumbuhan minus 5 persen sampai mendekati 8 persen,” kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti.

Resesi terjadi akibat adanya kekhawatiran gelombang kedua (second wave) pada kasus penularan Covid-19. Di samping itu, tingginya tensi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta tensi politik domestik dan social unrest di AS juga menjadi bagian dari pemicu resesi.

“Tensi geopolitik di AS, akan mempengaruhi ekonomi dan politik global karena merupakan negara terbesar saat ini. Ini harus diwaspadai,” kata Destry.

Resesi itu definisinya secara umum adalah pertumbuhan ekonomi yang negatif selama 2 triwulan atau 2 kuartal berturut-turut. Pemerintah sudah memperkirakan pertumbuhan ekonomi bakal minus di kuartal II akibat PSBB. Maka dari itu, pemerintah berupaya di kuartal III, pertumbuhan bisa berbalik naik.

“Kita berharap di kuartal ketiga, kita sudah harus naik lagi. Kalau enggak, enggak ngerti lagi saya, akan tetap lebih sulit kita,” kata Presiden Jokowi.

Berikut upaya pemerintah dalam menjaga agar ekonomi Indonesia terhindar dari ancaman resesi.

1. Genjot Belanja Pemerintah

belanja pemerintah

Presiden Jokowi meminta agar jajarannya dapat memanfaatkan program pemulihan ekonomi nasional pada kuartal III 2020 atau periode Juli, Agustus, dan September. Salah satu caranya yakni, mempercepat belanja anggaran di kementerian/lembaga hingga program-program pemulihan ekonomi nasional.

“Kalau kita bisa mengungkit ini, Insya Allah nanti di kuartal IV lebih mudah, tahun depan kita akan jauh lebih mudah. Kesempatan kita di bulan Juli, Agustus, September,” jelasnya.

“Ini saya sampaikan juga kepada semua menteri untuk belanja yang belanja dari anggaran APBN ini juga 3 bulan ini. Ini kesempatan kita ada di sini,” sambung Presiden Jokowi.

2. Andalkan Konsumsi Masyarakat

konsumsi masyarakat

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, banyak negara di dunia memasuki zona resesi akibat tak mampu menghadapi pandemi Virus Corona. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Indonesia, India dan China.

Menko Airlangga mengatakan, ketiga negara ini memiliki pasar domestik yang besar. Sehingga untuk menjaga ekonomi dalam negeri, tidak melulu mengandalkan ekspor yang mudah terpengaruh kondisi global.

“Alasannya karena masing-masing punya daya tahan karena ekonomi tidak tergantung market dunia. Karena masih tergantung domestik market sehingga domestik market menjadi bantalan perekonomian,” jelasnya.

3. Siapkan Anggaran Stimulus Besar

anggaran stimulus besar

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan sudah ada pembicaraan intens dengan pemerintah untuk mengantisipasi resesi ekonomi. Bahkan pemerintah dalam finalisasi untuk memperkirakan skenario terbaru dalam memitigasi wabah Covid-19, misalnya stimulus fiskal yang lebih besar jika diperlukan.

“Kami lakukan diskusi skenario resesi global akan berdampak langsung ke Indonesia seperti apa,” kata Perry.

Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Adi Budiarso, menuturkan eskalasi Covid-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan masyarakat. Caranya melalui kebijakan extraordinary.

“Kita galang kekuatan fiskal dan keuangan untuk recovery,” kata Adi.

4. Cegah Gelombang Kedua Corona

gelombang kedua corona

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, memastikan pemerintah terus mengupayakan agar second wave atau gelombang kedua pandemi Covid-19 tidak terjadi di Tanah Air. Dia pun meminta agar masyarakat patuh dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Selain fokus pada penerapan protokol kesehatan, di sisi lain, pemerintah juga tetap mendorong agar aktivitas sosial dan ekonomi tetap bergerak seiring dengan upaya untuk mencegah penyebaran wabah. Tujuannya, supaya ekonomi bisa pulih sambil menunggu vaksin ditemukan.

“Kita lihat memang ada tanda-tanda di kuartal III akan lebih baik dari kuartal II, ini kita coba bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III tidak negatif lagi tapi kita menyadari, pemerintah dan masyarakat harus kerja sama cegah terjadinya second wave,” tegas Febrio.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *