Demonstrasi mahasiswa di Makassar yang menuntut Presiden Joko Widodo turun sebagai Presiden berujung keributan. Unjuk rasa yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda itu berlangsung di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jalan Alauddin, perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sabtu (28/10).
Massa berunjuk rasa dengan membakar ban bekas. Mereka juga bergantian berorasi mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK. Ratusan polisi baik yang berpakaian preman dan pakaian seragam lengkap terlihat berjaga. Karena aksi itu, arus lalu lintas yang menghubungkan dua kota itu pun melambat.
Selanjutnya mahasiswa berusaha membuka pintu pagar kampus yang telah dijaga pihak pengamanan kampus dibantu aparat Kepolisian. Sehingga ratusan mahasiswa akhirnya bertahan di depan pagar.
Namun saat belasan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora) yang berada di atas bak mobil truk tiba di depan kampus Unismuh itu, keributan pun tak terhindarkan. Mereka berulah sembari terus meneriakkan tuntutan turunkan Jokowi.
Berawal ketika satu persatu mahasiswa dan mahasiswi itu turun dari truk. Saat mereka mulai bergabung dengan mahasiswa Unismuh yang unjuk rasa itu, tiba-tiba mereka berusaha mengangkat pot bunga yang biasanya di pinggir jalan ke tengah badan jalan. Padahal pot bunga dari potongan drum besar itu sangat berat.
Pantauan merdeka.com, aksi saling tarik pot bunga pun terjadi karena aparat kepolisian berusaha menghalangi tindakan mahasiswa agar arus lalu lintas tidak tambah macet.
Karena aksi tarik-tarikan itu, pot terjatuh dan mengenai kaki Kapolsek Rappocini Kompol Kodrat Muhammad Hartanto. Petugas kepolisian pun tidak tinggal diam.
Satu persatu mahasiswa itu berusaha ditangkap sehingga kembali aksi saling tarik terjadi karena mahasiswa berusaha menyelamatkan rekannya. Saat terdengar azan Magrib, keributan ini berakhir dengan sendirinya setelah polisi melepaskan beberapa mahasiswa.( Mdk / IM )
Demo dan Ricuh itu sangat dekat sekali dan berhubungan erat sekali