Pelaku Bom Solo, Anggota JAT + Delapan Teroris Dikubur Di Satu Blok + Kapolda Maluku: Bom Ambon Berbahan Peledak Sumbu


Pelaku Bom Solo, Anggota JAT

Pelaku ledakan bom bunuh diri di Solo, Pino Damayanto alias Ahmad Urip, adalah salah satu anggota organisasi Jamaah Ansharut Tauhid Cirebon (JAT Cirebon).

Hal ini diungkapkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Gedung Humas Polri, Selasa (27/9/2011). “Yang bersangkutan tahun 2010 masuk anggota JAT Cirebon. Namun sampai seberapa jauh, kami selidiki,” ujar Anton saat memberikan rilis identifikasi dari Hayat.

Pria dengan kulit sawo matang tersebut juga telah dipastikan pelaku dalam peristiwa bom bunuh diri di GBIS Kepunton Solo. Selain itu, Hayat juga terlibat dalam kasus pengrusakan Alfamart dan Indomaret di Cirebon pada tahun 2010. Namun, ia berhasil melarikan diri.

Ia kemudian ikut terlibat dalam pengeboman di Cirebon pada 15 April 2011 di Masjid Adz Dzikro. Hayat diketahui sebagai orang yang mengantarkan pelaku bom bunuh diri Cirebon, Muhammad Syarif, ke masjid tersebut.

 

 

 Delapan Teroris Dikubur Di Satu Blok

Jenazah Pino Damayanto (31) alias Ahmad Urip alias Hayat, pembom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo, dimakamkan di blok AA1, Blad 18 Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (27/9) sore. Jenazah Hayat dimakamkan di belakang makam pelaku bom bunuh diri di Mapolres Cirebon, Muhammad Syarif, yang juga teman dekatnya.

Pada prosesi pemakaman Syarif beberapa waktu lalu, Hayat diketahui ikut mengantar jenazah ke TPU Pondok Ranggon. Prosesi pemakaman Hayat berlangsung sederhana dan dihadiri adiknya, keponakan serta kuasa hukumnya. Sementara ibu Hayat tetap berada di dalam Innova saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Selain makamnya berdampingan, makam Hayat dan Syarif ini juga berada satu blok dengan makam enam teroris lainnya. Ini berarti sudah ada delapan teroris yang dimakamkan di TPU Pondok Ranggon. Dua teroris yang terakhir dimakamkan adalah para bomber yakni Hayat dan Syarif.

Sementara enam teroris lainnya tewas ditembak Densus 88 dalam penggerebekan di sejumlah tempat.

Delapan teroris yang dimakamkan di blok ini di TPU Pondok Ranggon adalah adalah Ibrohim, otak peledakan Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada Juli 2009 lalu. Ia tewas dalam penggerebekan Densus 88 di Temanggung dan dimakamkan 12 Agustus 2009.

Lalu kakak beradik Mohamad Syahrir dan Syaifudin Zuhri. Keduanya dimakamkan berdampingan sekitar tiga meter di sebelah barat makam Hayat. Syagrir dan Zuhri tewas dalam penggerebekan di Ciputat dan dimakamkan Selasa 13 Oktober 2009.

Selain itu jenazah teroris, Ridwan alias Nico Prestiando, pengawal Dul Matin, juga dimakamkan di blok ini, Sabtu 13 Maret 2010. Selain itu jenazah teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Cawang, salah satunya teridentifikasi sebagai Hasan Noer, juga dimakamkan di blok ini di TPU Pondok Ranggon, Selasa 8 Agustus 2010.

Pantauan Warta Kota, delapan makam jenasah terduga teroris ini jauh lebih baik dibanding makam jenazah tak dikenal. Makam teroris berada di tengah lahan pemakaman di Blok AA I Blade 18 bersama makam warga biasa lainnya.

Makam kakak beradik Syahrir dan Zuhri tampak tak terawat. Papan kayu nisan sudah tidak ada lagi. Juga tidak ada rumput dan gundukan sama sekali diatas makam. Ini sangat kontras dengan makam lain disebelahnya yang hijau dan ditumbuhi rumput serta dihiasi bunga-bunga berwarna warni.

Hal yang sama juga tampak pada makam Ibrohim. Bahkan diatas makam Ibrohin tampak gundukan tanah yang sudah amblas dan sisa kayu bakar. Begitu pula empat makam teroris lainnya juga tanpa nisan dan rumput.

 

Kapolda Maluku: Bom Ambon Berbahan Peledak Sumbu

AMBON] Tiga bom yang ditemukan di Ambon pada Senin (26/9) adalah bahan peledak sumbu dengan daya ledak rendah. Aksi teror bom ini bisa saja terkait dengan aksi bom bunuh diri di Soloa pada Minggu (25/9).

“Walau demikian pelaku bisa dari dalam dan bisa dari luar, kita perlu pembuktian,” kata Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Maluku Birgjen Polisi Syarief Gunawan di Pelataran Gong Perdamaian Ambon Selasa (27/9).

Polisi saat ini melakukan penyidikan guna mengusut pelaku kendati terkait teror Bom di Ambon Senin (27/9), belum ada yang dicurigai sebagai pelaku, kata Syarief Gunawan.

Tiga bahan peledak tersebut masing-masing ditemukan di trotoar Jalan Raya Pattimura, depan Gereja Anugerah Karang Panjang (Karpan) Ambon dan di Karpan Bawah seluruh ditemukan di kecamatan Sirimau Kota Ambon pada Senin (26/9).

Hingga saat ini aparat masih melakukan penyelidikan. Belum ada yang dicurigai namun hal teknis dikatakan tidak perlu saya disampaikan.

Ada yang ingin warga Ambon terganggu. Jaga ketahanan kita, karena mereka berusaha buat masyarakat panik. “Tujuan mereka masyarakat panik, aparat panik, semuanya panik,” kata Syarief.

Sementara itu terkait pelaku kerusuhan dua pekan lalu dikatakan, tim selama ini telah bekerja dan tetap berjalan. Polisi bekerja sambil melihat situasi kebathinan masyarakat dan dilakukan secara internal.

Sejumlah saksi juga telah diperiksa, bahkan sejumlah  barang bukti juga telah dikumpulkan. Satu saat jika kondisi benar-benar kondusif kami akan melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya. “Jelas masyarakat butuh kepastian, ada korban ada kerugian makanya masyarakat menuntut siapa yang bertanggungjawab,” kata Syarief.

Namun untuk saat ini kami masih berusaha melihat suasana ini kondusif. Soal kasus tukang ojek sudah dilakukan penyelidikan, suda ada tim asistensi, bagaimana perkembangannya, yang jelas situasinya bisa berjalan. Tiap hari harus kita laporkan perkembangan. Hasilnya sudah ada arah dan kemajuan, tapi belum bisa ditindaklanjuti dalam situasi seperti ini.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *