Dahlan diam seribu bahasa usai dipanggil SBY & gagal bubarkan Petral


Wawancara Faisal Basri

Bicara soal PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) seperti tidak ada habisnya. Apalagi perusahaan ini diakui punya reputasi negatif, disebut-sebut dekat dengan mafia migas.

Petral memiliki tugas melakukan trading alias jual-beli minyak. Lebih tepatnya membeli minyak dari mana saja untuk dijual ke Pertamina. Petral berkantor di Singapura, karena itu Semua aktivitas itu dilakukan di negeri singa yang jauh dari pengawasan Pertamina sebagai induk usaha dan pemerintah. Petral memang didesain untuk didirikan di Singapura. Sebagai perusahaan Singapura Petral tunduk pada hukum Singapura.

Nyatanya, Singapura memanjakan Petral karena laba perusahaan yang sangat besar. “Paling tidak miliaran per hari. Makanya pemerintah Singapura saja memanjakan Petral,” ujar mantan ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas Faisal Basri kepada merdeka.com, Rabu (20/5).

Faisal Basri tidak segan menyebut Petral sebagai maling. “Kalau maling bayar pajak bermanfaat juga tuh maling,” kelakarnya.

Kini Petral sudah tamat. Pemerintah dan Pertamina membubarkan sekaligus melikuidasi Petral. Namun yang bikin ramai bukan hanya soal pembubaran Petral tapi pernyataan Faisal Basri serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terkait kekuatan mafia migas di balik Petral yang akhirnya menambah panas hubungan pemerintahan Jokowi dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Faisal Basri terang-terangan mengungkap gagalnya upaya Dahlan Iskan (saat itu Menteri BUMN) membubarkan Petral lantaran tak mendapat restu dari atasannya.

Dahlan Iskan, dalam tulisannya, mengakui adanya pertemuan dengan Presiden SBY dan beberapa menteri membahas soal Petral dan mafia migas. Pertemuan dan kegagalan Dahlan itu diceritakan ke Faisal Basri.

Berikut petikan wawancara merdeka.com dengan Faisal Basri seputar tembok besar yang menghalangi langkah Dahlan membubarkan Petral.

T: Anda berulang kali cerita soal Dahlan mencoba bubarkan Petral tapi ada kekuatan besar. Seberapa besar kekuatan itu mempengaruhi dan menguasai kebijakan pemerintah?

J: Kan ada langit di atas langit. Itu bukti Pak Dahlan Iskan mau bubarkan Petral tetapi tidak bisa karena kekuatan besar itu. Berarti diindikasikan ada di atas Pak Dahlan waktu itu. Pak Dahlan cerita ke saya, setelah dia rencana bubarkan Petral, habis itu dia diam seribu bahasa karena tidak bisa. Ada langit di atas langit. Tanya Pak Dahlan lah. Berarti ada atasan dia kan.

T: Anda bilang kekuatan besar itu adalah bosnya Dahlan Iskan. Apakah itu SBY (saat itu presiden)? Kalau bukan, siapa yang anda maksud bosnya Dahlan Iskan?

J: Pokoknya ada langit yang lebih tinggi. Saya tidak mau sebut nama. Yang jelas masih lingkungan istana.

T: Dahlan Iskan cerita langsung ke Anda? Bagaimana dia menceritakan ke Anda soal upaya pembubaran petral yang gagal?

J: Iya (cerita langsung). Pernah ketemu di Desember 2014, waktu perayaan 10 tahun Tsunami Aceh. Dia bilang pekerjaan anda berat, saya tidak berhasil. Mudah-mudahan anda berhasil. Saya kan baru diangkat jadi ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Mungkin pak Dahlan tau. Cerita saja sambil nunggu jalannya acara saja. Kenapa gagal bubarkan petral. Ya itu pak Dahlan cerita soal ada langit di atas langit. Itu saja.

T: Kalau dari tulisan Dahlan Iskan, SBY justru tidak menghalangi pembubaran Petral. Bahkan SBY bilang kalau ada yang mengaku-ngaku backing istana abaikan saja. Apakah Dahlan cerita soal ini?

J: Cerita kok. Tapi itu tadi ada langit di atas langit. Jadi selalu gagal bubarkan Petral. Yang saya dengar pak Dahlan tidak berhasil. Jadi dia tidak lanjutkan. Pak Dahlan tiga kali ke istana sama Bu Karen (Dirut Pertamina) kenapa selalu gagal.

T: SBY bilang tidak pernah ada surat yang mengajukan pembubaran Petral. Berarti Dahlan juga tidak menyampaikan itu. Apakah Dahlan cerita soal ini?

J: Pak Dahlan tidak menyiapkan surat mungkin. Karena mungkin (atasannya) tidak komitmen dalam pemberantasan mafia migas. Kemarin orang Demokrat bilang terlalu kecil buat Pak SBY urusi cucunya Pertamina. Lah buktinya Bu Karen dan Pak Dahlan dipanggil ke Istana. Jadi tidak kecil buat Pak SBY itu. Buktinya dipanggil.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *