Ini alasan Pertamina pakai auditor Australia untuk audit Petral


PT Pertamina telah menyelesaikan audit forensik terhadap Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sepanjang 1 Juli-30 Oktober 2015. Dalam pelaksanaannya, Pertamina memilih auditor asal Australia, Kordamentha.

Sekretaris Perusahaan Pertamina, Wisnuntoro menjelaskan, audit yang dilakukan lembaga asing tersebut tidak sama dengan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Audit BPK berisikan tentang operasional dan transaksi, atau semua yang berada dalam sistem. Sedangkan auditor dari Australia melakukan pengecekan di luar sistem, seperti email dan komunikasi lainnya.

“Memang hasil yang disampaikan adalah hasil faktual ada 63 halaman summary, lampirannya 2.700 halaman,” ujar Wisnu dalam acara diskusi Energi Kita yang digelar merdeka.com, RRI, IJTI, IKN, DML dan Sewatama di Dewan Pers, Jakarta, Minggu (15/11).

Dia menambahkan, setidaknya ada tiga hasil audit yang dikeluarkan oleh Kordamentha. Pertama adanya inefiensi sehingga menyebabkan harga migas mahal, kedua adanya kebocoran informasi dari pihak internal kepada eksternal terkait tender dan terakhir adanya intervensi eksternal atau pihak ketiga kepada Petral.

Audit forensik yang dilakukan diklaim telah sesuai dengan rekomendasi tim reformasi dan tata kelola migas (RTKM) bentukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Mereka meminta audit dilakukan selama satu tahun periode. Namun, masukan dari enam peserta tender audit internal, audit forensik lazimnya dilakukan tiga tahun.

Setelah melakukan tender, Kordamentha terpilih sebagai auditor internal dari Pertamina.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *