Institute for Development of Economic and Finance (Indef) meminta agar Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mampu memperbesar utang dari Warga Negara Indonesia (WNI) melalui obligasi. Hal ini agar Indonesia tak lagi bergantung pada utang asing terutama International Monetary Fund (IMF).
“Obligasi pemerintah itu aman, bunganya lumayan besar. Tidak ada resiko. Cuma masyarakat kita belum terbiasa oleh itu,” ungkap peneliti Indef Aviliani di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (14/10).
Aviliani mengungkapkan, jika obligasi dalam negeri lebih banyak dibeli oleh asing, maka apabila para investor asing tersebut menarik dana mereka serentak membuat perekonomian anjlok. Dampak langsung yang kentara ialah pelemahan Rupiah.
“Seperti kemarin. Asing keluar kemarin Rp 7 triliun, kan Rupiah kita anjlok,” tuturnya.
Aviliani menilai sejauh ini obligasi pemerintah masih saja didominasi asing. Ini membuat perekonomian Tanah Air rentan.
Aviliani tidak memungkiri bahwa saat ini obligasi Indonesia tengah seksi di mata asing. Pasalnya, ekonomi dunia yang tengah goyah membuat mata investor melirik ke Indonesia.
“Kalau investor itu kan membandingkan dengan bunga yang tinggi. Mereka melihat kapasitas APBN kita masih besar. Kemudian demografi kita luar biasa, artinya potensi pajak kita kan masih bisa terus meningkat,” papar Aviliani.
IMF adalah Penyedia Utang terbesar di Dunia, semua negara di Dunia banyak meminjam dari IMF, sangat berat bila Indonesia menarik diri dari IMF
masalahnya ada di sosialisasi. Belum banyak warga yang tahu bagaimana cara membeli surat utang negara/ obligasi pemerintah.
ha ha apapun alasan Pengamat tetap saja Indonesia masih Memerlukan IMF, mana ada Negara yang Memeberi Pinjaman ke Indonesia ???
terutama Negara Islam, ada yang me,mberi pinjaman besar ke Indonesia ???
ada, islamic development bank yang disponsori negara2 timur tengah. Pinjamannya ngga ada bunga.
jangan salah jumlah Pinjamannya Tidak Mencukupi Kebutuhan Indonesia, maka Indonesia masih tetap memerlukan IMF, seluruh Negara Dunia memerlukan IMF, he he sudah langganan Pengamat Mengelak dan Membela yang gak keruan , padahal BUKTI sudah nyata tapi gak mau Ngaku persis Wowo kan ?? penyakit Psikopatnya