Benarkah Fengshui Membawa Hoki?


Orang China dan Fengshui

(kompasiana.com)

Aku mulai mencermati masalah Fengshui sejak bekerja  di BII yang dimiliki oleh etnis Chna dengan banyak nasabahnya yang juga berasal dari etnis China, bukankah ada pepatah mengatakan dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.  Dari bangsa China-lah terlahir Fengshui. Fengshui sendiri menurut Wikipedia adalah :

Ilmu  topografi kuno Tiongkok yang mempercayai bagaimana manusia dan Surga (astronomi), dan Bumi (geografi), hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki hidup dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi baik disebut juga nafas kosmik naga. jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. namun ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi pembawa nasib buruk. terdapat berbagai aliran feng Shui, di antaranya adalah bintang terbang, waktu, dan topografi.

Persinggungan pertamaku nyaris 10 tahun  lalu saat aku berada di ruang kerja Ibu Ho yang ada ceritanya disini — ada meja sembahyangan di sudut dan uniknya ubo rampe seperti patung-patung para dewa diletakkan di lantai tak seperti yang kulihat di toko-toko milik pedagang Cina. Ibu Ho menjelaskan bahwa yang terjadi selama ini adalah salah kaprah karena penerapan Fengshui itu tak bisa digeneralisir, semua ada hitung-hitungannya sesuai dengan kelahiran si empunya rumah (fengshui dikaitkan dengan shio).

Maka tak benar jika dikatakan kolam ikan/ kolam hias selalu cocok ditaruh di dalam rumah…sebab setahun sebelumnya dia meletakkan kolam mini air mancur dan sejak itu bisnisnya merugi hingga dia berkonsultasi ke kuil dan menghilangkan kolam tersebut dan bisnis mengalir lancar kembali.

Ini bikin aku penasaran dan kepenasaran terbayar pada beberapa buku tulisan Lilian Tao (Pakar Feng Shui di Singapore) yang kubaca secara gratisan di Periplus. Akhirnya menjadi sedikit mengerti mengenai Fengshui  dan waktu itu melakukannya sekedar demi kelancaran komunikasi dengan nasabah. Sampai suatu hari Regional Manager baru datang dan dia tidak mau berkantor di ruang khusus RM — dia minta ruang jatah wakil RM, itupun tatanannya masih dirombak total. Melihatnya, kuajak teman-teman taruhan , “Gak sampai setahun dia di situ — dia bakalan segera turun.”

Teman-temanku menyambut taruhan itu karena kelihatannya gak mungkin banget, secara dia adalah golden boy direksi. Ternyata prediksiku yang benar…baru 6 bulan golden boy harus turun takhta. Sebenarnya memprediksi golden boy bakalan turun tuh gampang banget dan lebih ke pendekatan psikologis. Masa dah disediakan ruang mewah sebagai RM, dia malah minta ruang wakil RM yang hanya 1/3 dari ruang RM.

Cara dia merombak interior membuatku berkesimpulan pasti pikirannya complicated, padahal sebagai RM diperlukan cara berpikir yang pragmatis. Kami, pasukannya selalu inovatif dan bahkan senang bermanuver di antara rambu-rambu BI dengan tentunya selalu minta approval dari RM dulu. Sementara dia tak berani pasang badan ambil posisi apapun dan ini berakibat pada pertumbuhan Region yang stagnan.

Lain waktu Tompel (nama panggilan Tommy) yang Head of Credit mengeluh karena hingga bulan Oktober dia belum memenuhi target tahunan Regional. Saat aku masuk ke dalam ruang kerjanya (sebelumnya ga pernah), aku sangat kaget melihat aneka jam meja hadiah mati tergeletak di meja samping. Aku langsung menegurnya karena menurut Lilian Tao — jam yang kita miliki itu seperti mencerminkan denyut kehidupan kita.

Jam mati melambangkan kehidupan kita juga jalan di tempat. Jam-jam di meja Tompel  segera kubuang dan dalam hitungan hari ada beberapa proposal masuk dan Desember menorehkan noktah kemenangan bagi Tompel dan team…mereka diganjar hadiah liburan ke LN. Setahun silam ketika kuceritakan hal ini pada salah seorang temanku — seorang pebisnis…dia sangat terkejut karena dia mengalami masalah yang nyaris sama…merasa kesal karena berjalan di tempat dan teringat bahwa ada jam antik peninggalan alm. mamanya yang terletak di samping tempat tidurnya sudah lama mati. Jam segera diperbaiki dan  hidup mulai berlari pada relnya.

––—fengshui dan shio––—

Shio sebagai zodiak Tionghoa yang memakai hewan-hewan untuk melambangkan tahun, bulan dan waktu dalam astrologi Tionghoa. Pada dasarnya, hewan-hewan ini diambil melambangkan dua belas cabang bumi yang kemudian digabung bersama lima unsur membentuk 1 periode 60 tahun.

Jadinya Tiongkok sudah memiliki perhitungan zodiak yang lebih detil dan komplit yang tidak hanya men-generalisir sekian milyar manusia pada 12 rasi.

Seorang teman sesama MDP lulusan S2 dari Amrik menceritakan korelasi Shio dengan kehidupannya, “Tahun kemarin gue diterima di Bank H (bank asing ternama) di Jakarta, gue bahkan dapat surat pernyataan dari Regional Director di Hongkong . Eh pas hari H, nama gue gak ada karena diganti ama saudaranya orang HRD.” Haaah, masa bisa seh, Bank Asing sebesar itu? “Yuup, tahun kemarin itu shio gue lagi ciong (apes).” Dan saat ini teman saya itu sudah pindah berkali-kali di beberapa perusahaan public sebagai direktur keuangan.

Perkawinannya dengan seorang artis Singapura bikin heboh di sana dan si artis mendapat julukan sebagai cewek matree yang cuman pingin jadi Thay-Thay alias Nyonya Besar. Heem bilang gini sekedar membuktikan bahwa orang dengan intelektualitas tinggi dan jabatan penting tetap selalu memegang masalah shio itu.

–––-aku dan para peramal ngetop itu––––

Beberapa tahun belakangan ini  tiap memasuki  tahun yang baru, media cetak dan elektronik sibuk menayangkan prediksi peramal-peramal papan atas yang umumnya selalu mengembalikan sifat tahun bersangkutan dengan shio makanya tahun 2011 dikatakan sebagai tahun Kelinci.  Yang dilansir media elektronik kubuat catatan sementara yang ada di media cetak  aku simpan. Pada akhir tahun kubuka untuk membuktikan benar salahnya prediksi-prediksi tersebut dan bisa kukatakan bahwa alm. mama Lauren memang juara.

Ada satu catatan penting di antara sekian banyak ramalannya yakni saat dia bilang Jawa Timur akan terbelah dua. Makanya pas  terjadi bencana lumpur Lapindo itu aku langsung teringat ramalan mama Lauren, sayangnya media-media itu tak ada yang ingat.  Nasabah-nasabahku waktu itu banyak yang pergi ke Mama Lauren tapi menurut mereka untuk ramalan personal, sang Mama tak secanggih ramalan nasionalnya sehingga  para nasabahku lebih memilih pergi ke Singapura untuk diramal tiap Imlek. Lagi-lagi aku yang untung sebab kan mereka selalu bawain oleh-oleh.

Karena rajin mencatat untuk analisa itu akhirnya aku menemukan benang merahnya (dan ini ditemukan bukan dengan kekuatan metafisika tapi berdasarkan logika analisa semata).  Maka pas  awal tahun 2011 itu  ditayangkan prediksi-prediksi oleh peramal, mulutku sudah lancar bicara sebelum mereka bicara — si Bocah dengan mata bulatnya terkagum-kagum. Meramal ternyata banyak mengandalkan logika…

cemara di muka rumah

 

muka rumah dilihat dari belakang

“Nak, pohon cemara di depan rumahmu itu ditebang deh — gak ilok ada di rumah  perempuan single lho,” kata tetangga depan rumahku. Aku sebenarnya bingung oleh dua hal, pertama — darimana dia punya asumsi seperti itu, kedua — kok tega-teganya nyuruh tebang pohon orang, “Tante, di pohon itu burung-burung liar yang indah membangun sarangnya, tiap pagi saya terbangun oleh kicau mereka.  Kalau malam saya duduk di teras ini masih ada musang yang datang menghampiri lho.

Saya percaya burung, musang itupun bertasbih pada Allah mendoakan si pemilik rumah yang masih mau menyediakan tempat buat mereka hidup. Makanya kan tante juga berasa kalau rumah saya adem serasa di Puncak, padahal ndak pasang AC” (kami tinggal di perumahan area Pancoran).

Sebaliknya tante, itu lidah mertua ngapain ditaruh mengeliling halaman rumah. Lidah mertua tuh bentuknya seperti pedang — tajam, makanya penghuni rumah tante sering berantem kan?”. Tante itu cuman terdiam tapi besoknya kulihat sudah tak ada pohon lidah mertua menutupi halaman muka  rumahnya yang 25 m itu.

Aku dan Fengshui

Sekarang ini Fengshui lebih banyak dikaitkan dengan hoki dan segala macam kelimpahan. Sedangkan aku sendiri lebih suka memaknai Fengshui sebagai upaya menghadirkan harmonisasi dengan alam. Bukankah saat kau menginginkan sesuatu maka seluruh alam semesta akan mendukung mencapai keinginanmu, demikian Paul Coelho di The Alchemist mengatakan. Dan diamini oleh Yohannes Surya dalam Mestakung (semesta mendukung) dengan pendekatannya secara Fisika. Maka cukuplah kau sayangi dan merawat alam ini dan semestapun akan mendukungnya.

Pada dasarnya delapan penjuru angin itu — semuanya adalah ciptaan Allah jadi tak ada arah yang baik, arah yang buruk. Kalau dibilang rumah tusuk sate itu pembawa sial maka anehnya di kompleks perumahan tempat kutinggal itu, para penghuni rumah tusuk sate pada akhirnya selalu menjadi eselon satu di berbagai Departemen Pemerintahan.

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

412 thoughts on “Benarkah Fengshui Membawa Hoki?

  1. zainuddin djalil
    April 22, 2014 at 11:37 am

    Lahir 17-8-1953 apa jg cocok bidang usaha untuk bisa punya rumah makassar sulsel

  2. James
    April 23, 2014 at 12:18 am

    yang penting Rajin Bekerja dan Bijak Menabung dan Menggunakan Uang sehingga dapat diatur untuk memiliki rumah sendiri, gak usah pakai Fengsui segala lah ….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *