Drs. Hariadi Guru Acupressure dan Fengshui


Duarte , November 13- 14 , 2010 / Indonesia Media – Kembali pakar “Yin Yang” dari Malang ini
mengunjungi LA, dalam seminar dua harinya. Mengingat topic yang diberikan ada 2, yaitu Pijat
Kesehatan yang dikenal sebagai Acupressure yang masih dalam ranah acupuncture, dan topic yang
satunya lagi, Feng Shui. Maka Seminar gratis ini sebagaimana biasanya disajikan dalam 2 hari berturut-
turut, dengan disponsori oleh ICAA (Indonesian Chinese American Association) , Indonesia Media, dan
Duarte Inn.

Ternyata kedua disiplin ilmu ini masih saling kait mengait satu sama lain, teori dasarnya adalah filosofi
Yin Yang , yaitu teori keseimbangan yang di terapkan dalam 5 unsur. Kayu, Api, Metal, Tanah , dan
Air. Kelima unsur ini ditata dalam segi lima yang mana mereka saling mengimbas membuat suatu
keseimbangan (Yin Yang). Apabila keseimbangan ini terganggu , maka terjadilah ketidak beresan, seperti
timbul penyakit, dan ketidak harmonisan.

Drs. Hariadi yang menjabat sebagai ketua Ikatan Akupunkturis Jawa Timur itu, bukan saja mengajarkan
titik-titik pemijatan (titik akupunktur), namun juga pengobatan tradisionil secara herbal yang mana
banyak menggunakan bahan-bahannya yang terdapat di Indonesia. Hanya sayangnya nama-nama
tanamannya cuma disebutkan secara bahasa Jawa , bukan latin , sehingga para audiens merasa kesulitan
untuk mengetahui nama tanaman apa sebenarnya dalam bahasa local di Amerika. Tidak semua sari
tanaman itu bisa di ekstrak dan dijadikan obat patent , tapi ada juga yang hanya disadap uapnya seperti
pada pengobatan glaucoma dan cataract. Kulit zurzak diam diam diambil oleh jerman untuk bahan
Chemotheraphy bagi penderita Kanker, katanya.

Dari penyakit Glaucoma, Cataract , Diabetis, Hypertensi, Tinitus, Lemah syahwat, sampai cara
melangsingkan badan semua diperagakan cara pemijatannya. Pengobatan ini adalah cara yang paling
murah dan tidak banyak berefek samping, kata pensiunan pegawai negeri dari Departemen Penerangan RI
itu.

Pengobatan yang diajarkan bukan hanya pijat, tapi juga menggunakan kop (vacuum) , dan moxa
(semacam pulungan rokok besar yang diisi oleh rancahan tanaman yang disebut “ngai” atau bahasa
jawanya sudomolo) kabarnya bahan isian didalam pulungan moxa tersebut tidak bisa diganti dengan
bahan lain karena perlu panas yang uniform, jadi jangan coba-coba diganti dengan rokok klobot….red

Pada hari berikutnya , Minggu November 14, 2010 , Pak Hariadi memberikan seminar Feng Shui yang
banyak sudah dinantikan oleh penggemar-penggemar tetapnya. Pak Hariadi yang berlatar belakang
budaya Jawa itu meluruskan bahwa ilmu Feng Shui bukanlah sesuatu yang bersifat Klenik, juga tidak
berafiliasi dengan agama tertentu. Memang bagi orang-orang yang belum mengetahui akan menyangka
itu sebagai urusan kegaiban.

Kalau melihat posisi rumah terhadap pemiliknya, harus menggunakan menggunakan Lo Phan, jadi kalau
ada orang yang mengaku sebagai master Feng Shui, tapi tidak menggunakan perangkat ini, itu tidak
akurat, karena perbedaan satu derajat saja akan membawa efek yang lain sekali, ujar Pak Hariadi.

Lo Phan adalah suatu alat ukur derajat semacam kompas yang digunakan untuk menentukan arah dari
letak yang persis dari rumah, dan pintu disesuaikan dengan tanggal lahir seseorang agar peruntungannya
dan kesehatannya maksimal. Namun arah peruntungan dari seseorang ternyata bias berubah karena ada
siklus astronomi 20 tahun. Jadi seseorang yang bagus pintunya menghadap ketimur, tidak selamanya
bagus terus kalau samapai siklus perubahannya. Semua itu ada perhitungannya.

Memang banyak hal yang akan menentukan perjalanan hidup seseorang , namun tidak 100% bisa tepat
karena diatas itu ada yang lebih berkuasa menentukannya. Kemampuan manusia hanya berusaha untuk
menghitungnya, “Ini semua hanya membaca hitungan”, kata Master Feng Shui kondang yang siaran
tetap di TV, dan mengisi rubric Feng Shui di Koran-koran di Indonesia itu. Untuk itu Pak Hariadi

menggabungkan ilmu Feng Shui dari Tiongkok, Astrologi dari Barat, Bioritmik dari pengetahuan modern,
serta Primbon Kejawen.

Lebih dari 80% dari Kwa (kategori dari hari kelahiran) para audiens dibacakan dari hitungan rumus
Pak Hariadi itu tepat, “Tapi kalau perkara hari kematian saya tidak berani membacakannya, karena itu
melanggar kepada yang berKuasa” , katanya.

Pak Hariadi mengatakan pentingnya mengetahui saat-saat dalam perjalanan hidup seseorang adalah untuk
memanfaatkan momentum yang ada , sebab kalau momentum tersebut terlewatkan, maka boleh jadi kita
kehilangan peluang itu selamanya. Dilain pihak kalau diketahui letak bioritmik kita sedang dibawah,
maka kita bisa berjaga dan tidak memaksakan.

Feng Shui itu sebenarnya hanya suatu logika memanfaatkan energy, misalnya jangan menanam pohon
persis didepan pintu masuk, karena itu menghalangi energy yang masuk. Jangan duduk pada meja kerja
membelakangi jendela atau kaca, karena temperature cepat berubah dan mudah sakit.

Seminar yang mengasyikan ini sayangnya terbatas dengan waktu, banyak peserta yang masih mau
bertanya namun Pak Hariadi sudah harus berangkat lagi ke San Diego malam itu. Mudah-mudahan
tahun depan Pak Hariadi akan berkenan untuk kembali ke Los Angeles untuk memberikan pelajaran
yang bermanfaat itu kepada masyarakat yang berminat. Sementara itu sedang dipertimbangkan agar Drs.
Hariadi bisa memberikan kurus kilat selama dua setengah hari bagi calon siswa di LA. Apabila cukup
banyak peminatnya sekitar 25 orang maka jadilah diadakan kelas. Biaya per siswa dipertimbangkan $200.
Bagi yang berminat silahkan menghubungi Indonesia Media, karena kami juga mencari volunteer yang
bersedia mengkoordinasi kelas ini.

Di Indonesia Pak Hariadi membuka sekolah pijatnya sampai meluluskan berpuluh puluh angkatan,
banyak siswanya yang sudah berpraktek, lumayan untuk mengurangi pengangguran. Banyak juga
siswanya dari golongan tidak mampu, untuk itu Pak Hariadi menjalankan subsidi silang diantara
siswanya.(IM)


Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *