Asap Riau makin parah, warga mulai sakit-sakitan dan ekonomi lumpuh


Pekatnya kabut asap di Riau akibat kebakaran hutan dan lahan, membuat hampir semua warga sakit-sakitan. Pada umumnya mengalami batuk, pusing dan radang tenggorokan.

“Sudah pakai Masker pun, tetap sakit kepala saya kena asap ini, sampai ke dalam rumah asapnya,” ujar Nurhidayana, salah seorang warga Pekanbaru kepada merdeka.com, Jumat (11/9).

Selain Nurhidayana, Wulan yang juga warga Pekanbaru mengeluhkan dampak kabut asap terhadap bayinya yang masih berusia 10 bulan. Gejala infeksi saluran pernapasan akut sudah mulai terlihat pada anak semata wayangnya itu. Bagaimana tidak, masih bayi sudah disuguhi asap, meski hanya berada di dalam rumah.

“Anak saya sekarang demam, batuk-batuk. Karena asapnya masuk ke dalam rumah, sudah ditutup pintu juga masuk, rumah kami gak pakai AC, hanya ada kipas angin untuk mengusir asap, itu pun tak juga mampu,” kata Wulan.

Tak hanya itu, kabut asap juga berdampak pada perekonomian di Riau, baik pedagang kecil, menengah dan atas. Salah satunya pedagang pecel lele, yang biasanya laris, kini sepi pembeli karena warga malas keluar rumah akibat pekatnya asap.

“Gak ada untungnya lagi jualan pecel lele mas, bisa balik modal aja syukur Alhamdulillah, soalnya gak ada yang beli, biasanya ramai sih, tapi ini asapnya pekat sekali, warga gak ada keluar rumah kalau malam hari,” keluh Suparto, pedagang pecel lele.

Selain pedagang, pegawai perbankan juga mengakui transaksi perbankan sangat jauh dari seperti biasanya. Sebab, untuk transaksi, nasabah harus keluar rumah.

“Untuk mengambil duit di ATM misalnya, tentu harus keluar rumah, sementara di mana-mana ada kabut asap, pekat pula lagi. Alhasil, transaksi pun sepi, kalau begini terus, ekonomi semakin memburuk,” ujar Dhoni, salah seorang pegawai bank pemerintah di Pekanbaru.

Mulai besok Sabtu (12/9), Dinas Pendidikan kota Pekanbaru meliburkan siswanya hingga batas waktu yang tidak ditentukan, mengingat pekatnya kabut asap. Sempat mengalami cuaca yang normal dua hari lalu, sekolah beraktivitas kembali, namun hari ini, asap kembali datang dari provinsi tetangga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Edward Sanger mengatakan, kabut asap di Riau sekarang dominan berasal dari kebakaran lahan di dua provinsi, Jambi dan Sumatera Selatan.

“Di Riau hanya ada beberapa titik api, tidak sampai 10 titik, dan asap dari kebakaran lahan di Riau tidak begitu pekat karena langsung kita tanggulangi dengan memadamkan apinya,” ujar kepala Edward.( Mdk / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *