Anies Baswedan Diberondong 27 Pertanyaan Selama Dua Jam Terkait Salam Dua Jari


GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah diberikan 27 pertanyaan oleh Bawaslu Bogor selama dua jam lebih.

Dipanggilnya Anies terkait dengan salam dua jari yang dilakukannya pada acara Konferensi Nasional Gerindra dalam rangka penguatan tim pemenangan Pemilihan Legislatig (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang di Sentul, Senin (17/12/2018) lalu.

“Ada 27 pertanyaan yang tadi diberikan, prosesnya mulai jam satu, selesai jam dua seperempat,” ujar Anies di Kantor Bawaslu RI, Thamrin Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Ia mengatakan, di ruang pemeriksaan, hanya diminta untuk mencek berita acara dan mengklarifikasi hal tersebut.

“Sesudah itu lebih banyak mengecek penulisan berita acara klarifikasi jadi tadi disebutnya adalah permintaan klarifikasi,” kata Anies.

Diketahui sebelumnya, video Anies telah viral di sosial media yang memperlihatkan salam dua jari yang serupa dengan pendukung Prabowo-Sandi.

Bahkan Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kemendagri Soni Sumarsono dengan tegas mengatakan Anies telah melakukan kesalahan karena salam dua jari.

Sebab menurut Soni, Anies telah menyalahgunakan jabatan sebagai Gubernur untuk mengampanyekan Prabowo-Sandiaga.

Padahal kehadiran Anies saat itu masih dalam kapasitas sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Kemendagri akan memperingatkan saja, boleh hadir tapi lain kali tidak boleh memberikan simbol dukungannya dengan angkat dua jari,” kata Soni.

Mengelak Telah Berkampanye

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengelak telah melakukan kampanye salam dua jari pada acara Gerindra di Sentul, Senin (17/12/2018) lalu.

Menurut Anies, dua jari yakni telunjuk dan jempol yang ia acungkan bukanlah simbol dukungan terhadap Capres dan Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

“Setiap orang bisa memiliki interpretasi atas simbol dan normalnya kalau orang mengatakan dua jari ya pakai jari telunjuk dan jari tengah,” ujar Anies di Bawaslu RI, Thamrin Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).

Sebab, kata Anies, simbol dukungan Prabowo – Sandi memakai jari telunjuk dan jari tengah.

“Itulah normalnya orang, dan selama ini juga pasangan selalu menggunakan dua itu (jari telunjuk dan jari tengah),” kata Anies.

Iapun telah memberikan penjelasan terkait hal tersebut pada Bawaslu Bogor di Kantor Bawaslu RI siang tadi selama 2 jam.

“Ada 27 pertanyaan yang tadi diberikan, prosesnya mulai jam satu, selesai jam dua seperempat,” ucap Anies.

Hadiri acara Partai Gerindra di Sentul

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan penuhi panggilan Bawaslu RI terkait salam dua jari yang dilakukannya pada acara Partai Gerindra di Sentul, Senin (17/12/2018) lalu.

Diketahui acara tersebut adalah Konferensi Nasional Gerindra dalam rangka penguatan tim pemenangan Pemilihan Legislatig (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

“Dipanggil Bawaslu Bogor, cuma diatur sama mereka lokasinya di Jakarta supaya memudahkan,” ujar Anies di lokasi, Senin (7/1/2019).

Anies pun langsung menuju masuk ke ruang pemeriksaan didampingi  beberapa orang staffnya

Selain salam dua jari, ia juga mendoakan pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Sandiaga Uno agar bisa menang di Pilpres 2019 mendatang

“InsyaAllah apa yang terjadi di Jakarta akan berulang di level nasional. Jangan lupa, kerja tuntas kerja ikhlas,” ungkap Anies diacara tersebut.

Diketahui Anies sebagai pejabat publik telah melanggar Pasal 281 Undang-undang No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.( Trb / IM )

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *