Kapal perusak rudal milik Amerika Serikat, USS McCampbell, berlayar di dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Padahal AS dan China saat ini sedang dalam tahap perundingan terkait perang dagang.
Juru bicara Armada Angkatan Laut AS Ke-7 di Pasifik, Rachel McMarr menyebut kapal perang AS itu berlayar 12 mil atau 19 kilometer dari Kepulauan Paracel. Alasannya untuk menentang klaim maritim yang berlebihan.
McMarr menegaskan manuver USS Campbell di perairan tersebut merupakan bentuk kebebasan berlayar, dan bukan provokasi politik atau merujuk pada suatu negara tertentu.
Pulau Paracel hingga kini masih menjadi sengketa antara Vietnam dan China, yang juga mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan.
Sementara itu, pelayaran USS McCampbell berlangsung ketika pejabat AS-China tengah menggelar dialog penyelesaian perang dagang di Beijing.
Dialog tersebut merupakan yang pertama dilakukan kedua negara setelah sepakat menangguhkan perang tarif selama 90 hari ke depan.
Pada Desember 2018 lalu, Presiden As Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat menangguhkan perang tarif yang dijatuhkan kepada barang impor dari kedua negara.
Trump menjatuhkan tarif pada barang-barang China dengan alasan menekan mereka untuk mengubah praktik perdagangan yang dianggap curang dan merugikan AS. Dalih lainnya adalah sebagai sanksi atas spionase yang disebut Trump dilakukan perusahaan China di Negeri Abang Sam.
Tak hanya dalam perdagangan, AS dan China jga memiliki sejarah di Laut China Selatan. AS menentang keras pembangunan pulau buatan dan instalasi militer China di Laut China Selatan.
Laut China Selatan menjadi rawan konflik setelah Beijing mengklaim 90 persen wilayah di perairan kaya mineral dan sumber daya itu. Laut China Selatan juga menjadi salah satu jalur perdagangan terpadat dengan nilai perdagangan mencapai US$5 triliun setiap tahunnya.
Klaim China terhadap Laut China Selatan tumpang tindih dengan klaim sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, bahkan Taiwan.( CNN / IM )