Alasan Haji Lulung Tuding Konflik APBD DKI Karena Komunis


Kisruh antara DPRD DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Jakarta menuai tudingan masuknya sebuah paham yang dianggap bertentangan dengan Pancasila. Adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham ‘Lulung’ Lunggana yang melontarkannya.

Lulung curiga akan sebuah konspirasi di dunia perpolitikan di Indonesia yang mendorong kisruh anggaran itu. Bahkan kata dia, telah terjadi selama setahun belakangan.

Lalu apa alasan Lulung, sehingga dia menuduh adanya konspirasi. Lulung menjelaskan, konspirasi itu adalah dengan membentuk opini yang bertujuan untuk menjauhkan keamanan dan lembaga pemerintahan baik eksekutif maupun legislatif, dengan rakyat.

“Kalau boleh saya bicara secara ekstrem, ini adalah sebuah bentuk dari paham komunis baru,” ujar Lulung di Jakarta Pusat.

Selain itu kata Lulung, paham itu berupaya memecah belah bangsa dengan cara mengadu domba berbagai elemen bangsa dan negara. Kisruh APBD DKI 2015, kata dia, tak lepas dari campur tangan gerakan yang berasaskan paham komunis baru tersebut.

“Komunis kan adu domba,” ujar Lulung. Namun sejauh ini, Lulung belum mengungkapkan secara detail, bagaimana paham komunis itu telah melakukan politik adu domba.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

272 thoughts on “Alasan Haji Lulung Tuding Konflik APBD DKI Karena Komunis

  1. James
    March 9, 2015 at 10:29 pm

    siapa yang Komunisnya ? paling juga si Lulung sendiri yang Komunis dilihat dari tindak tanduknya kana Mirip dengan cara jalannya Komunis ? dasar Lulung PKI saja maka menuduh sembarangan orang lain

  2. K+H+Liat
    March 10, 2015 at 10:31 pm

    Di Indonesia ini kalau sudah kalah berdebat, lalu menuduh sebagai Komunis. Komunis dijadikan kambing hitam, dijadikan alat untuk me-nakut-2in.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *