Situasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mulai memanas.
Para bakal Calon Gubernur (Cagub) telah memulai perang urat saraf, tepat setahun sebelum pencoblosan dilangsungkan.
Kritikan mulai dilancarkan Pakar Tata Hukum Negara Yusril Ihza Mahendra dan bakal calon gubernur dari Partai GerindraSandiaga Uno terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Pria yang akrab disapa Ahok menjawab kritikan keduanya.
Ahok mengimbau kepada Yusril dan Sandiaga membawa data-data yang lengkap untuk adu debat Cagub.
“Nanti ikut (debat cagub) bawa data, ngomongi ke orang Jakarta, ‘nih data kayak gini nih, Ahok selama jadi gubernur payah nih. Lu, kalau pilih gua, gua bisa perbaikin’,” kata Ahok di Balai Kota,Jakarta Pusat, Minggu (7/2/2016).
Menurut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, sah-sah saja Yusril dan Sandiaga mengkritisinya.
Apalagi, Ahok merupakan seorang Calon Petahana.
“Saya kira kalau mengkritik terserah dia,” imbuhnya.
Ahok menjelaskan, pada akhirnya siapa yang akan terpilih pada Pilkada DKI 2017 yang menentukan adalah warga Jakarta.
“Kalau orang Jakarta lebih percaya sama dia, ya mereka akan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017, kalau enggak, ya gua Gubernur lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan Jakarta berkembang menjadi lebih maju di tangan Ahok, namun masih ada kekurangan-kekurangan.
“Masalah yang dikhawatirkan adalah tentang hilangnya lapangan pekerjaan. Fenomena ini langsung berdampak khususnya kepada penghasilan mereka,” ujar Sandiaga
Sepakat dengan Sandiaga, Yusril juga menyoroti permasalahan lapangan pekerjaan di Jakarta.
“Lapangan kerja bagi rakyat kecil yang selama ini bekerja di pasar tradisional, kaki lima, pedagang asongan. Saya sangat concern pada persoalan seperti itu,” kata Yusril ( Trb / IM )
Pilih Ahok lagi saja, jauh lebih keren bagus dari yang lainnya, dari pada nanti Jakarta amburadul lagi
Betul banget nda pilih yang udh kebukti ok Koh AHOK cuoocook buat Jakarte
kalau gue bilang sih jakarta cocok nya di pegang ama orang CINA daripada pilih orang PRIBUMI yg TOLOL dan beragama Islam lagi yg cuman pikirin Rupiah doank.
http://www.jawapos.com/read/2016/03/28/22256/yusril-satu-untuk-semua-semua-untuk-satu
Yusril untuk Jawapos, Jawapos untuk Yusril. Di Pilpres Yusril berkoalisi dengan parpol untuk menjegal Mega yang dipilih rakyat dengan suara terbanyak. Sekarang Yusril melalukan lagi di Pilgub DKI. Jawapos malahan mendukung? Jangan karena merasa hutang budi pada seorang Yusril lantas mengorbankan 12 jt penduduk Jakarta. Sudah saatnya berhenti langganan Jawapos. Mohon rekan-rekan palanggan Jawapos dan yang punya teman yang langganan Jawapos untuk mepertimbangkan berhenti langganan Jawapos
Biasanya orang mempunyai ilmu itu lebih santun, santun bertutur kata dan santun bertindak, dan perlu dicamkan, Jakarta bukan kota preman, main gertak, main bentak, kayak penjajah ngomong ame pribumi, kite nih… udeh merdeka lawan kompeni, eh….. dibalikin lagi kayak jaman penjajah, mikir…………