Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku santai atas ancaman aksi demo besar-besaran yang akan dilakukan oleh massa Front Pembela Islam (FPI) pada Rabu (24/9/2014) mendatang.
Menurut Basuki, siapa pun boleh melakukan aksi demo asal mendapat izin terlebih dahulu dari pihak kepolisian.
“Yang saya tahu ya surat (izin aksi unjuk rasa FPI) itu saja, surat ada mau demo,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (22/9/2014).
Basuki mengaku sudah terbiasa menghadapi berbagai penolakan dengan alasan latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dia mengatakan, secara konstitusi, yakni Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, apabila ada kepala daerah yang mengundurkan diri dari jabatannya, wakilnya secara otomatis menggantikan posisi kepala daerah itu.
Karena itu, Basuki akan menggantikan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Aku juga menolak FPI. Kalau mereka (FPI) bicara mengancam masalah agama atau ras, itu bisa dipidanakan. Kami tunggu saja. Kalau ada bukti soal ras dan agama, kami enggak beri ampun,” kata Ahok, sapaan Basuki.
Sebagai informasi, sebelumnya kabar aksi unjuk rasa besar-besaran telah ramai dibincangkan di media sosial. Undangan “Aksi Tolak Ahok Jadi Gubernur DKI Jakarta” itu mengatasnamakan ormas Front Pembela Islam (FPI). Massa diminta berkumpul di markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.
Undangan ini juga berisi maklumat dari DPD FPI Jakarta, yang isinya, yakni DPD FPI DKI Jakarta menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta dan DPD FPI DKI Jakarta menyerukan agar Kemendagri dan DPRD DKI Jakarta tidak melantik Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, DPD FPI DKI Jakarta menyerukan pemilihan gubernur baru melalui DPRD DKI Jakarta atau referendum rakyat Jakarta untuk menolak Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
Dalam situs tersebut juga dimuat salinan surat maklumat yang dikeluarkan DPD FPI DKI Jakarta. Isu SARA menjadi alasan penolakan Ahok untuk memimpin Jakarta. Ketua FPI DKI Jakarta Habib Salim Alattas alias Selon ketika dikonfirmasi membenarkan undangan tersebut.
“Kami menolak Ahok dengan dasar arogansi. Dia belagu, dia pikir dia yang berani, kami kagak. Kami buktikan, lawan. Apa enggak ada yang lebih baik dari dia?” ucapnya.
Ia mengklaim jumlah massa yang akan melakukan unjuk rasa hingga 2.000 orang dari berbagai ormas. Pihaknya akan meminta bertemu dengan siapa saja anggota DPRD DKI. Bahkan, ia siap bertemu Basuki.
Bubarkan saja FPI, semua Rakyat Indonesia tidak menyukai FPI = Front Preman Indonesia, merusak nama baik Muslim/Islam yang benar, tapi banyak Warga menyukai Ahok !!!
FPI sialan emang.Berani nya rame”.Sini loe satu lawan satu.Gw pites loe.Sana jihat ke iraq loe semua biar pada mampus di bom pesawat nanti.
berani gak ketua FPI jakarta berhadap2an satu lawan satu lawan ahok?
Mana berani tuh si habib.Lawan cewe kali berani satu lawan satu.Bacot aja gede.Mulut bau pete
ahok mau melegalkan prostitusi di jakarta, makanya ngga suka FPI.
Ahok mengikuti caranya Bang Ali Sadikin, tegas demi Jakarta