Dalam kasus Air France, dua tahun setelah salah satu pesawat Airbus miliknya jatuh di Samudera Atlantik 2009, hakim di Prancis memutuskan bahwa ganti rugi wajib berdasarkan Konvensi Montreal adalah 126.000 Euro per penumpang, atau Rp 1,98 miliar.
Air France mengatakan sejak vonis itu dijatuhkan, pihaknya telah membuat penyelesaian tertutup dengan sebagian besar kerabat penumpang. Pihak keluarga yang meneken penyelesaian itu tidak bisa menggugat ganti rugi lain, bahkan meskipun misalnya penyidikan pidana dibawa ke persidangan dan hakim memutuskan ganti rugi berbeda.
Airbus belum membayarkan ganti rugi dan hanya akan diperintahkan membayar kalau dinyatakan bersalah dalam persidangan.
Jumlah ganti rugi kasus Malaysia Airlines MH370 bisa bervariasi tergantung jurisdiksi atau negara tempat persidangan. Pengadilan di Amerika menawarkan peluang yang lebih bagus untuk bisa memenangkan ganti rugi hingga jutaan dolar, menurut sejumlah pakar hukum penerbangan.
Alasannya, pengadilan di sana memasang nilai ekonomi yang lebih tinggi untuk hidup manusia dibandingkan pengadilan di negara-negara lain, dan biasanya juga menerapkan hukuman ganti rugi (punitive damage) untuk korporat.
Nilai ganti rugi terbesar yang pernah diputus pengadilan Tiongkok dalam kasus kecelakaan pesawat adalah sekitar US$ 140.000 (Rp 1,58 miliar) per penumpang, dalam kasus jatuhnya pesawat milik Henan Airlines pada 2010. Zhang Qihuan, seorang pengacara yang sudah berbicara dengan para kerabat penumpang MH370, mengatakan pengadilan di negaranya kemungkinan tidak akan menjatuhkan denda di atas angka itu demi menghindari munculnya preseden baru. Namun menurutnya keluarga bisa mendapat ganti rugi lebih besar di luar persidangan kalau mereka bersedia tutup mulut.
Malaysia Airlines sendiri telah menawarkan ganti rugi awal atau uang penghibur senilai US$ 5.000 ke setiap keluarga untuk membantu biaya-biaya darurat termasuk ongkos perjalanan. Perusahaan mengatakan telah memiliki jaminan perlindungan asuransi yang memadai untuk membayar “semua biaya yang wajar” yang mungkin timbul dari hilangnya sebuah pesawat.
Kelly, si pengacara Amerika itu, mengatakan pihak keluarga tak pernah percaya kalau uang bisa mengganti kehilangan orang yang mereka cintai. Namun dalam salah satu kasus yang dia hadapi, seorang suami tewas ketika terbang bersama simpanannya, dan “sang istri sangat senang menerima uangnya.”
Related Posts
