Ganti Rugi MH370 Bisa Capai Rp 2 Miliar per Penumpang # 2

Firma hukum Ribbeck Law tempat Kelly bekerja telah mendaftarkan dua gugatan ke sebuah pengadilan di Chicago dengan tuntutan agar Boeing memberikan informasi rinci tentang pesawat yang hilang, namun keduanya ditolak.

Ribbeck Law mengirim masing-masing enam stafnya ke Beijing dan Kuala Lumpur di mana para keluarga menginap di hotel-hotel menunggu berita, salah satunya Hotel Lido.

Sebagian keluarga di Tiongkok enggan untuk segera mengambil langkah hukum atau menerima kompensasi dari maskapai seperti yang disyaratkan dalam Konvensi Montreal. Banyak yang tak mau menerima fakta bahwa seluruh penumpang telah tewas, dan bersikeras kalau pemerintah Malaysia sengaja menutup-nutupi fakta.

Wang Le, yang ibunya menumpang MH370, mengatakan dia sudah siap menerima fakta kalau ibunya meninggal, namun “belum waktunya untuk menerima kompensasi.”

“Soal gugatan atau lainnya, toh kami belum tahu di mana pesawatnya sekarang,” ujar pria itu.

Beberapa yang lain telah menerima asuransi untuk tahap awal. China Life Insurance Company, perusahaan asuransi terbesar di Tiongkok, mengatakan ada 32 nasabahnya yang ada di pesawat MH370 dan telah mencairkan dana US$ 670.400 untuk tujuh dari mereka sampai dengan 25 Maret lalu. Menurut perusahaan itu, total pembayaran untuk seluruh nasabah akan mendekati US$ 1,5 juta. Sedikitnya lima perusahaan asuransi Tiongkok lainnya juga telah melakukan pembayaran ke ahli waris.

Karena Malaysia terikat dalam Konvensi Montreal, pihak keluarga juga berhak atas kompensasi dari Malaysia Airlines, yang bisa mencapai US$ 174.000 (Rp 1,96 miliar) per penumpang. Pihak maskapai atau asuransinya bisa berusaha membujuk keluarga agar tidak menggugat dengan melakukan pembayaran. Namun para pengacara juga akan berusaha mencegah keluarga meneken ganti rugi tutup mulut ini.

Pembayaran akan dilakukan oleh konsorsium perusahaan atau reinsurer. Dalam kasus ini, pemimpin konsorsium adalah Allianz Global Corporate and Specialty, anak perusahaan Allianz di Jerman. Perusahaan tersebut mengatakan telah mulai mempersiapkan klaim pembayaran bersama para mitranya.