Maskapai Asing Meriset Jatropha dengan Proses Bioavtur 


Maskapai Asing Meriset Jatropha dengan Proses Bioavtur 

 dilaporkan: Setiawan Liu

Cikarang, 26 Juni 2021/Indonesia Media – Kendatipun tanaman jarak atau jatropha masih belum sustainable (berkelanjutan) dan belum se-ekonomis minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), tetapi kegiatan riset beberapa perusahaan maskapai penerbangan asing seperti KLM (Belanda), Lufthansa, Virgin Atlantic (Inggris) pernah meriset dan uji coba pemanfaatannya untuk avtur (aviation turbine fuel) atau bahan bakar untuk pesawat. “KLM, Lufthansa, Virgin Atlantic masih beli (minyak jatropha) hanya sebatas untuk riset. Lufthansa uji coba jatropha tapi diproses dengan bioavtur,” Direktur Outreach International (organic farming and agro-ecology) Elias Tana Moning (ETM) mengatakan kepada Redaksi.

 

Kegagalan pengembangan beberapa tahun yang lalu sempat menjadi concern industri dan petani. Keekonomian diragukan terutama setelah ada hitung-hitungan biaya operasional penanaman dan penjualan dalam bentuk campuran bahan bakar nabati. Petani mengharapkan harga penjualan Rp 5000 per kilo (dalam bentuk biji). Tapi banyak yang menolak harga tersebut karena 1 kilo (seharga Rp 5.000) setara dengan satu liter minyak jatropa dalam bentuk mentah. 1 kilo menghasilkan 10 ribu liter (harapan petani). Sehingga harga di pasaran, Rp 50.000 per liter. Sebagai perbandingan, harga Pertamax Rp 9.000 – 12.000. Harga Premium (produksinya sudah di stop) dan diganti Pertalite, Rp 7.400. “Sementara minyak mentah jatropha untuk campuran, harganya Rp 50.000. Angka tersebut nggak ‘masuk’ dijual,” kata pendiri Outreach International Bioenergy.

Jatropha adalah salah satu bioenergi yang notabene merupakan energi terbarukan yang berasal dari organisme biologis atau bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan listrik. Dan saat ini pemerintah telah melakukan beberapa program pengembangannya antara lain biofuels (biodiesel, bioethanol, greenfuels). Ada juga Rapeseed yang pemanfaatannya untuk industri, culinary. Tapi produktivitas rapeseed lebih rendah daripada jatropha. Rapeseed tumbuh di daerah bertemperatur dingin sehingga Eropah mengajukan sebagai energi terbarukan. “Untuk kondisi di Indonesia, tanpa sawit pun, jatropha tidak sustainable. Kalau sawit jadi bioenergi, harga minyak makan jadi mahal. Tapi kenyataan, (produksi sawit) Indonesia sudah menyalib Malaysia. Produksi indonesia jauh diatas Malaysia walaupun tidak se-efisien Malaysia. luas lahan Indonesia luar biasa. Bahkan sekarang, sawit grower Malaysia tanam di Indonesia. Perusahaan berskala besar, seperti Wilmar International Ltd., perusahan malaysia joint venture dengan Indonesia,” kata Owner/Managing Director Gaharu Kencana Estate Villa.

Pemerintah provinsi Bengkulu, dengan penggunaan dana APBD yang  Cukup besar mencapai Rp. 27 Miliar, pernah menerapkan program penanaman jatropha. Proyeksinya pada saat itu, Bengkulu diharapkan bisa membangun program energy alternatif. Dana tersebut di gelontorkan langsung dalam bentuk pembiayaan pengadaan bibit jarak, pengolahan jarak, hingga pembangunan pabrik penyulingan minyak jarak.Pada tahun 2006, badan penelitian dan pengembangan pertanian Departemen pertanian, telah menyiapkan pengembangan bibit jarak di 14 Provinsi. Itu artinya program penanaman jarak yang kemudian di kembangkan di Provinsi Bengkulu tahun 2007, adalah turunan program dari pusat. “Salah satu Yang menjadi pelajaran terpenting dalam pengembangan program penanaman jarak di Provinsi Bengkulu adalah ketidaksiapan mereka dalam menghadirkan pihak-pihak pengusaha yang akan menampung hasil panen dari program tersebut. Selain, komunikasinya birokrat (dengan petani) kurang jelas. Kalau komunikasi jelas, pengharapan petani dan fakta di lapangan terutama faktor keekonomian, tidak membuat petani kecewa,” kata ETM. (sl/IM)

Attachments area

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *