3 Prediksi Mengerikan Ahok Setelah Prabowo Cs Menangkan Pilkada DPRD


Koalisi Merah Putih (KMP) memenangkan Pilkada DPRD lewat voting di DPR. Partai-partai pendukung Prabowo Subianto itu diprediksi Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki target yang akan membawa Indonesia bagai di Era Orde Baru.

Setelah melalui drama politik nan panjang, paripurna DPR akhirnya memutuskan Pilkada lewat DPRD. Keputusan itu setelah Fraksi Partai Demokrat (PD) yang menjadi kunci di parlemen walk out di paripurna RUU Pilkada.

Ahok kecewa terhadap keputusan DPR yang menggolkan Pilkada melalui DPRD. Bagi dia, keputusan itu merupakan kemunduran demokrasi. Ia menengarai Koalisi Merah Putih memiliki target selanjutnya, seperti akan mengganti pemilihan presiden lewat MPR, menghapus UU Kekhususan DKI Jakarta, dan dugaan bagi-bagi jabatan.

 

 

Berikut 3 prediksi mengerikan Ahok:

1. Presiden Dipilih MPR

Ahok mewanti-wanti gerakan koalisi merah putih. Ahok menengarai koalisi merah putih punya target, presiden dan wapres akan dipilih MPR, semua kembali seperti era orde baru.

“Kan semangat mereka kan mau mengganti semua, targetnya mereka lama-lama presiden juga dipilih lewat MPR kan. pasti begitu,” kata Ahok di Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Ahok menegaskan, langkah awal sudah dilakukan koalisi merah putih dengan memenangi pertarungan pemilihan kepala daerah lewat DPRD.

“Koalisi merah putih itu kan mau merevisi lagi,” tutupnya.

 

2. Revisi UU Khusus DKI Jakarta

Ahok bukan tak tahu soal UU khusus bagi DKI Jakarta. Dalam UU khusus DKI, Pilkada tetap dipilih langsung, tak terpengaruh UU Pilkada. Tapi Ahok tetap risau. Pada saatnya, UU khusus DKI akan direvisi koalisi merah putih.

“Iya. Kalau direvisi langsung kan kita nggak tau. Kalau koalisi merah putih merevisi lagi, mana kita tahu,” jelas Ahok di Jakarta, Jumat (26/9/2014).

“Tentu lama-lama DKI juga akan direvisi. Tentu kita nggak tahu kan,” tambahnya.

Ahok menegaskan, kalau UU itu tak direvisi, dia memastikan diri akan tetap maju bertarung di Pilkada.

“Iya, kalau dipilih rakyat calonkan lagi. Bisa independen, lewat partai juga boleh, kan teman-teman partai banyak,” tutupnya.

 

3. Bagi-bagi Jabatan

Ahok dikenal orang yang ceplas ceplos saat berbicara. Tak terkecuali saat ditanya soal RUU Pilkada dan alasan mundur dia dari Gerindra.

Ahok menyampaikan, dia tak setuju dengan sikap koalisi merah putih mendukung kepala daerah dipilih DPRD. Karena niatan mereka hanya untuk bagi-bagi jabatan di kabupaten atau kota.

“Waktu Senin apa Selasa saya bicara sama anaknya Pak Hashim (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo-red) di sini, saya sudah tahu nggak bakal ketemu nih. Karena dalam pikiran mereka itu adalah bagaimana koalisi merah putih bisa membagi jatah-jatahan, kabupaten kota mana,” jelas Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Menurut Ahok, alasan sila keempat di pancasila yang dijadikan landasan koalisi merah putih sah-sah saja dipakai. Tapi Ahok juga memiliki tafsiran. “Kalau Anda menggunakan sila pancasila sila keempat itu bisa berdebat, menurut tafsifan saya keterwakilan itu langsung oleh rakyat, bukan lewat broker lagi yakni DPRD,” jelas dia.

Ahok mengemukakan pendapatnya mengapa dia lebih mendukung pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat. Ahok sudah pernah duduk di DPRD dan tahu apa yang terjadi.

“Saya pernah di DPRD loh, saya pernah verifikasi partai baru, ketua partai sama sekjennya PIB saya pernah di DPRD panitia anggaran. Saya pernah bupati, ikut pemilukada, ikut Pilkada Babel, terus pernah mau nyalon gubernur di Sumut sampai masuk DPR dan kumpulin KTP. Saya sudah tahu apa yang terjadi,” terang dia.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

8 thoughts on “3 Prediksi Mengerikan Ahok Setelah Prabowo Cs Menangkan Pilkada DPRD

  1. Andri Senegal
    September 27, 2014 at 2:56 am

    Bahaya klo tikus2 itu menang

  2. james
    September 27, 2014 at 5:16 am

    KMP sangat Membahayakan NKRI

  3. Ray Tan
    September 27, 2014 at 6:53 am

    Tikus2 KORUPTOR, TIKUS2 BERTOPENG AGAMA mulai BERMAIN di Atas NAMA RAKYAT and PANCASILA.

  4. Anti+FPI
    September 27, 2014 at 12:31 pm

    Ayo rakyak rebut kembali hak kita.Jangan takut sama partai korupsi.ayo sikat mereka.

    1. yason
      September 28, 2014 at 1:12 am

      namanya juga tikus….. tidak rela mati di gudang beras….

  5. pengamat
    September 28, 2014 at 12:58 am

    sekarang partai terlalu banyak, rakyat jadi bingung karenanya. Apalagi mereka tidak kenal sama orang2 partai tersebut. Partai politik seharusnya paling banyak 3 partai saja seperti jaman orba. Saya pribadi sih tidak masalah presiden dipilih MPR atau gubernur dipilih DPRD. Yang penting biaya hidup terjangkau ama upah minimum regional.

  6. Pandova
    September 29, 2014 at 2:12 am

    Pemilu legislatif yg akan datang kita harus boikot partai2 pengusung atopun pemberi jalan tol pilkada DPRD. Utk itu rakyat harus pilih partai penyuara rakyat sebnarnya…dibuktikan dgn penolakan pilkada lewat DPRD. Sbg acuan pileg kedepan kita harus memilih partai2 antara lain PDI-P. Nasdem, Hanura, PKB, PKPI…..Biar partai pengusung pilkada via DPRD tdk punya suara serta seenaknya dan leluasa bertindak tanpa keinginan rakyat. Krn tokoh2 mereka lebih mengutamakan kekuasaannya drpd mengabdi pada kesejahtreaan rakyat dan kemajuan bangsa yg sebenarnya…………………..

  7. Roslianto
    September 29, 2014 at 5:42 pm

    pilkada oleh DPRD hanya “pembatasan kamu minor it as untuk maju ke pemerintahan” ITU saja trik mereka untuk menjatuhkan bahkan menjauhkan ahok2 lainnya untuk jadi pendobrak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *