Ketika korban dimintai menghirup aroma daun teh itu akan lemas.
Para pelaku kejahatan terus mencari celah untuk menjalankan aksi mereka. Cara konvensional dengan mengancam dan melakukan kekerasan masih tetap ada, dan modus baru juga terus berkembang.
Belakangan beredar modus pembiusan yang dilakukan sales teh. Pelaku modus ini berpura-pura menjadi sales dan menawarkan produk daun teh dari rumah ke rumah. Tidak sedikit korban yang terkecoh dengan penampilan sales yang rata-rata wanita berparas cantik.
Produk daun teh yang ditawarkan sales itu diketahui telah dicampur dengan obat bius. Ketika korban dimintai menghirup aroma daun teh, dengan seketika mereka langsung tak berdaya bahkan bisa sampai pingsan. Setelah korban tak berdaya, pelaku kemudian menguras semua harta benda korbannya.
Meski belum ada laporan ke polisi, namun peringatan aksi kejahatan ini sudah menyebar luas melalui Blackberry Messenger, Yahoo Messenger, sejumlah situs jejaring sosial, bahkan pesan pendek.
“Info buat semua keluarga dan teman-teman. Bila di jalan atau di rumah ada yang menawarkan produk Daun Teh atau produk lain dari China yang sejenis dan diminta mencium wanginya, jangan coba-coba turuti, karena di dalamnya terdapat obat bius,” demikian isi pesan yang beredar.
Menyikapi ini, pihak kepolisian pun meminta agar masyarakat waspada dan hati-hati. Karena kejahatan tidak pernah mengenal waktu dan korbannya.
“Pelaku kejahatan akan menghalalkan segala cara untuk memperdaya korbannya,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Senin 16 Mei 2011.
Meksi agak sulit untuk mengetahui seseorang berniat jahat atau tidak. Tapi ada baiknya, kita selalu waspada terhadap orang asing yang belum kita kenal. “Kalau menawarkan sesuatu, tolak saja secara halus. Dan kalau dia tetap memaksa cari pos pengamanan dan lapor ke petugas keamanan yang terdekat,” tegas dia.
Related Posts
