Aparat gabungan dari TNI dan Polri melepaskan tembakan membabi buta
Sedikitnya tujuh warga sipil asal Desa Marella, Kecamatan Leihitu menjadi korban keganasan puluhan anggota gabungan dari TNI dan Polri, Minggu, 18 Juli 2015.
Mereka adalah Imran Abd Gani, Nurmala Ulatl, Cici Rifa Mole. Rahma Sasole, Abd Karim Sasole. Kalsum Sasole, Junaidi Latukau. Mereka ditembaki saat terjadi aksi protes warga terhadap cara penangkapan dan penyisiran yang dilakukan personel gabungan dari TNI-Polri sekira pukul 18.00 WIT.
“Saya tidak tahu, kejadiannya bagaimana, tapi warga ramai-ramai protes karena para personel gabungan dari TNI dan Polri datang ke desa dan akan menangkap warga tanpa alasan yang jelas. Inilah yang menyulut emosi warga sehingga mereka protes,” kata Syarif salah satu warga Morella melalui sambungan telepon.
Menurut Syarif, warga emosi dan menghalangi upaya para personel polisi dan TNI, tapi tim yang diturunkan untuk penyisiran membalas sikap kritis warga dengan tembakan membabi buta. Warga kemudian membalas tembakan dengan pelemparan batu dan alat seadanya.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak polisi. Tapi dari informasi para personel TNI – Polri mengeluarkan tembakan sampai pukul 22.30 WIT.( VV / IM )