Utang Garuda Indonesia Menggila, Investor Diminta Waspada


PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memiliki utang jangka pendek menggila sekitar 4,69 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 70 triliun.

Pengamat keuangan Ariston Tjendra mengatakan, dirinya melihat laporan keuangan konsolidasi Garuda Indonesia September 2020 itu cukup berisiko.

“Rp 70 triliun ini utang jangka pendek ya memang berisiko. Di laporan keuangan konsolidasi September 2020, utang jangka pendek tercatat sekira 4,69 miliar dolar AS,” ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Selasa (25/5/2021).

Kemudian, lanjut Ariston, pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga sudah menurunkan kinerja pendapatan Garuda Indonesia sekitar 60 persen lebih.

“Pendapatan turun 60 persen lebih bila dibandingkan September 2019 dari 3,5 miliar dolar AS. Sementara dari Januari hingga September 2020 menjadi 1,13 miliar dolar AS,” katanya.

Menurut Ariston, maskapai pelat merah ini perlu melakukan restrukturisasi utang jangka pendek, misal dengan cara melakukan negosiasi.

Negosiasi tersebut dengan cara memperpanjang jatuh tempo atau mencari pembiayaan baru untuk melunasi utang jangka pendek.

Di sisi lain, dia menambahkan, pemberitaan soal utang dan pensiun dini karyawan juga sudah tercermin di melemahnya harga saham Garuda Indonesia di level Rp 274.

“Harga saham Garuda Indonesia bergerak turun dalam 3 hari perdagangan terakhir, investor harus waspada. Namun, harga saham GIAA bisa rebound ketika Covid-19 mulai terkendali dan pariwisata mulai ramai lagi,” pungkas Ariston.

Diberitakan sebelumnya, seperti dilansir Bloomberg, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, bahwa Garuda memiliki utang sekitar Rp 70 triliun atau setara 4,9 miliar dollar AS.

Angka tersebut meningkat sekitar Rp 1 triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok. Perusahaan memiliki arus kas negatif dan utang minus Rp 41 triliun.

Ini Strategi agar Garuda Indonesia Bisa Bertahan

Sementara itu beredar kabar tentang penawaran program pensiun dini bagi karyawan Garuda Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra angkat bicara tentang kabar pensiun dini karyawan Garuda Indonesia tersebut.

Irfan Setiaputra menjelaskan, saat ini manajemen dalam tahap awal penawaran program pensiun dipercepat bagi karyawan Garuda Indonesia.

Karyawan Garuda Indonesia yang akan menjalani pensiun dini jika memenuhi kriteria dan persyaratan program tersebut.

“Penawaran program ini dilakukan sejalan dengan upaya pemulihan kinerja usaha yang tengah dijalankan perusahaan,” kata Irfan kepada wartakotalive.com, Jumat (21/5/2021).

Menurut Dirut Garuda Indonesia, program pensiun dinin itu bertujuan agar Garuda Indonesia menjadi perusahaan lebih sehat.

“Serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era kenormalan baru,” ujarnya lagi.

Dia menambahkan, situasi pandemi yang masih terus berlangsung hingga saat ini, mengharuskan perusahaan melakukan langkah penyesuaian.

Hal itu dilakukan terkait aspek supply & demand karena terjadi penurunan kinerja operasi imbas penurunan trafik penerbangan yang signifikan.

“Perlu kiranya kami sampaikan bahwa program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang telah memenuhi kriteria,” ucapnya.

“Kebijakan ini menjadi penawaran terbaik yang dapat kami upayakan terhadap karyawan di tengah situasi pandemi saat ini.”

“Tentunya senantiasa mengedepankan kepentingan bersama seluruh pihak, dalam hal ini karyawan maupun perusahaan,” katanya.

Garuda Indonesia memastikan bahwa seluruh hak pegawai yang akan mengambil program tersebut akan dipenuhi sesuai ketentuan perundangan-undangan.

Selain itu, kebijakan perjanjian kerja yang disepakati antara karyawan dan perusahaan.

“Melalui program pensiun yang dipercepat tersebut kami berupaya untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang ingin merencanakan masa pensiun sebaik mungkin.”

“Khususnya bagi mereka yang memiliki prioritas lain di luar pekerjaan, maupun peluang karier lainnya di luar perusahaan,” kata Irfan.

Irfan mengatakan, progrom pensiun dini itu merupakan langkah berat yang harus dilakukan perusahaan.

Namun, kata Irfan, pilihan langkah itu tetap harus diambil agar Garuda Indonesia bisa bertahan.

Pasalnya, saat ini terjadi ketidakpastian situasi pemulihan kinerja industri penerbangan.

Selain itu, belum ada titik terang masa pandemi Covid-19 ini akan berakhir.( WK / IM )

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Utang Garuda Indonesia Menggila, Investor Diminta Waspada

  1. Perselingkuhan+Intelek
    May 26, 2021 at 4:06 am

    Uang Korup nya juga berapa tuh ? bagaimana Garuda bisa lebih sehat di Korup melulu sejak dulu setiap Ganti DiRut berubah Korupnya tambah besar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *