Update: Istana Akan Ajukan Paket Kapolri-Wakapolri yakni Komjen Gatot Eddy dan Listyo Prabowo?


Calon kapolri pengganti jendral Idham Azis terus bergulir kencang namun tak ada yang pasti.

Terakhir muncul kabar Jokowi akan ajukan paket Kapolri dan Wakapori.

Adapun paket yang dimaksud adalah Komjen Gatot Eddy sebagai Kapolri sedang Wakapolri Komjen Listyo Prabowo.

Saat ini Komjen Gatot Eddy merupakan Wakapolrim sedang Listyo Prabowo Wakapolri.

Rilis akhir tahun Kapolri Jenderal Idham Azis selama 2020 yang digelar secara virtual, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2020).
Rilis akhir tahun Kapolri Jenderal Idham Azis selama 2020 yang digelar secara virtual, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/12/2020). (Warta Kota/ Budi Sam Law Malau)

Bocoran terbaru calon Kapolri disampaikan Indonesia Police Watch (IPW), bahwa presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan tengah mempertimbangkan menunjuk Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyampaikan gagasan tersebut mulai menguat di lingkungan istana.

Nantinya, Jokowi sekaligus menunjuk Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo sebagai Wakapolri untuk menggantikan posisi Komjen Gatot.

“Saat ini ada gagasan dari lingkungan Istana Kepresidenan untuk membuat satu paket pergantian Kapolri dan Wakapolri, yakni menaikkan Wakapolri Komjen Gatot Eddy menjadi Kapolri pengganti Idham Azis dan sekaligus mendorong Kabareskrim Komjen Sigit menjadi Wakapolri menggantikan Gatot Eddy,” kata Neta dalam keterangannya, Rabu (6/1/2021).

Dari pantauan IPW, gagasan tersebut semakin serius dibahas kalangan Istana atau kalangan dekat Presiden Jokowi menjelang penyerahan nama Kapolri baru ke DPR.

Ini setelah Wanjakti Polri dan Kompolnas menyampaikan usulan nama nama calon Kapolri kepada Presiden.

“Diperkirakan usulan nama calon Kapolri itu sudah disampaikan Wanjakti Polri, sementara usulan nama dari Kompolnas diperkirakan baru diserahkan pada Jumat 8 Januari 2021,” ungkap dia.

Setelah mendapatkan usulan nama-nama calon Kapolri, Presiden akan memilih satu nama yang kemudian pada Senin 11 Januari 2021 diserahkan kepada DPR agar Komisi III DPR bisa melakukan uji kepatutan, sebelum Kapolri Idham Azis pensiun pada 25 Januari 2021.

“Di lingkungan Istana Kepresidenan saat ini memang sudah mengkristal dua nama calon Kapolri, yakni dari senior Akpol 88 dan junior Akpol 91.

Sementara dari kalangan internal Polri berharap Presiden Jokowi memilih jenderal senior sebagai Kapolri pengganti Idham Azis.

Begitu juga untuk posisi Wakapolri diharapkan dipilih dari jenderal senior dan bukan jenderal junior,” jelasnya.

Dengan demikian pada priode 2021 sampai 2024, Presiden Jokowi masih bisa mengangkat dua kapolri lagi.

Pertama, figur yang diangkat menjadi Kapolri adalah jenderal senior dengan NRP 65 yang berakhir masa tugasnya di tahun 2023.

Kedua, kapolri NRP 65 yang pensiun di tahun 2023 itu selanjutnya akan digantikan oleh jenderal dengan NRP 67 atau 68 yang berakhir masa dinasnya di tahun 2025 atau 2026.

Dengan demikian proses suksesi di Polri berjalan tanpa gejolak dan tanpa keresahan.

“IPW sendiri melihat, proses suksesi di Polri kali ini sangat berbeda dengan suksesi sebelumnya.

Saat ini suksesi Polri diwarnai situasi sosial politik yang penuh dengan dinamika munculnya kelompok kelompok garis keras keagamaan.

Bagaimana pun Presiden Jokowi patut mencermati situasi dan dinamika yang berkembang sehingga Kapolri yang dipilih tidak rentan terhadap masalah dari dinamika sosial politik yang berkembang tersebut,” bebernya.

Menurutnya, presiden Jokowi harus mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai penunjukkan posisi Kapolri tersebut.

“Presiden harus memilih figur kapolri yang tidak hanya loyal, tapi juga harus memilih figur yang mampu mengkonsolidasikan institusinya dengan kapabilitasnya yang disegani senior maupun juniornya.

Selain itu figur yang dekat dengan tokoh tokoh masyarakat dan memiliki jam terbang yang tinggi dalam menjaga keamanan masyarakat. Sehingga keberadaan kapolri tersebut tidak menjadi beban sosial bagi Presiden hingga usainya masa jabatan Jokowi di 2024,” tukasnya.

Bocoran Anak Buah Prabowo

Kapolri Jenderal Idham Azis pensiun 1 Februari 2021.

Hingga saat ini belum diumumkan nama yang diajukan Presiden Jokowi untuk menggantikan jenderal Idham Azis.

Hanya saja beberapa orang memprediksi sejumlah sosok yang potensial menjadi Kapolri selanjutnya.

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman salah satunya, menyebut ada tiga nama yang menjadi calon orang 01 di kepolisian.

Kali ini ini anggota komisi III Fraksi Partai Gerindra ity memberikan ciri-ciri umum untuk dimaksud.

“Ada beberapa sosok Pati (perwira tinggi) senior yang saat ini santer isunya jadi kandidat. Ada yang jago di bidang serse, ada yang jago di humas, ada juga yang lama di bidang pemeliharaan Kamtibmas,” kata Waketum Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).

Menurutnya, tiga sosok ini memiliki peluang yang sama karena masing-masing punya prestasi. Selain itu jajaran jenderal tersebut bersih dan jauh dari masalah.

“Semua masih punya peluang sama besar. Prestasi bagus dan nyaris nol masalah signifikan,” katanya.

Setidaknya, ada tiga orang nama calon kuat yang banyak disebut. Yaitu, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono yang kini menjabat Wakapolri,

Komjen Pol Boy Rafli Amar yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Komjen Pol Agus Andrianto selaku Kabaharkam (Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan).

Tapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan ada nama baru yang masuk tiba-tiba.

“Tidak tertutup juga kemungkinan muncul kuda hitam alias nama baru. Tapi perlu digarisbawahi, secara prinsip itu hak Presiden untuk ajukan yang mana,” katanya.

Dia menginformasikan, hingga kini pimpinan DPR belum menerima surat dari Presiden Jokowi terkait nama-nama yang diajukan. Jika ada, mereka fix akan masuk ke tahap uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propper test.

Selanjutnya dia menjelaskan akan ada sidang yang akan membahas soal proses fit and proper test pada pertengahan Januari 2021 nanti.

“Kami baru sidang internal sekitar tanggal 13 untuk membahas mekanisme fit dan proper test,” ujar Habib. Sementara reses DPR akan berakhir pada 11 Januari 2021 mendatang.

Tentang Irjen Fadil Imran

Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu mengatakan, Jenderal Idham Azis memasuki masa pensiun Januari 2021 ini dan sepertinya tidak akan diperpanjang lagi masa pengabdiannya sebagai Kapolri.

Anggota DPR RI sekampung dengan Jenderal Idham Azis itu, Supriansa Mannahawu, mengatakan banyak jenderal polisi yang lagi bersinar.

Mereka ada di level bintang dua dan berpeluang naik ke bintang, Irjen Pol menjadi Komjen Pol. Termasuk Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadli Imran menyampai tak dikeluarkannya izin keramaian aksi 1812 karena Jakarta belum aman covid-19
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadli Imran menyampai tak dikeluarkannya izin keramaian aksi 1812 karena Jakarta belum aman covid-19 (Youtube Kompas TV)

Nama Irjen Fadil Imran semakin bersinar ketika dimutasi dari Kapolda Jawa Timur menjadi Kapolda Metro Jaya.

Apalagi setelah sikap tegasnya terhadap Habib Rizieq Shihab menyebar di media. Anak buah Kapolri Idham Azis ini tetap bersinar meski diserang netizen.

Bahkan, jenderal asal Gowa, Sulawesi Selatan, Irjen Fadil Imran, disebut berpeluang segera menjadi komjen.

“Masih banyak kader-kader kepolisian yang lain yang memiliki kemampuan untuk posisi Kapolri. Sejumlah Kapolda berbintang dua juga dipandang memiliki karier yang bisa saja dalam waktu dekat bisa menempati posisi bintang tiga seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan lain-lain,” kata Supriansa Mannahawu.

Selain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Supriansa Mannahawu juga menyebut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak, Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam.

Anak buah Kapolri Idham Azis ini juga disebut berpeluang segera menjadi bintang tiga, komjen.

Sang Bos, Jenderal Idham Azis, sendiri dinilai Supriansan Mannahawu sudah “berakhir”  awal Tahun Baru 2021 ini.

Ditanya apakah Jenderal Idham Azis sudah harus pensiun awal tahun Baru 2021 ini, Supriansa Mannahawu, menjawab, “Bukan harus pensiun tapi memasuki masa pensiun pada bulan januari 2021.”

Apa masih memungkinkan “diperpanjang” masa jabatannya, seperti biasanya kepala dinas? Supriansa Mannahawu menjawab tegas,

“Jika saya memperhatikan sampai saat ini belum ada pembahasan itu” ( WK / IM )

 

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *