Upacara Pelantikan Wali Kota Solo yang Bernuansa Adat Jawa


MATAHARI terlihat malu-malu menampakkan diri. Padahal, jarum jam sudah menunjukkan pukul 12.30. Pada hari-hari biasa, sinar matahari saat jam itu tengah galak-galaknya di Solo. Namun, cuaca Kota Bengawan siang kemarin (28/7) cukup bersahabat. Maklum, pagi harinya Solo diguyur hujan gerimis yang menyejukkan suasana.

Cuaca seperti itu seolah menyambut upacara pelantikan wali kota dan wakil wali kota Solo terpilih, Ir Joko Widodo dan F.X. Hadi Rudyatmo, yang kemarin dilakukan secara ”tidak biasa”. Yakni, dengan upacara adat Jawa. Maka, cuaca yang teduh tersebut sangat membantu prosesi upacara yang istimewa itu.

Para tamu undangan yang berjumlah 1.200 orang diharuskan untuk mengenakan busana adat Jawa lengkap. Tamu wanita mengenakan kebaya plus sanggul, sedangkan tamu pria memakai beskap, kain batik, dan blangkon. Yang tidak berubah justru penampilan pasangan pejabat yang dilantik. Mereka tetap mengenakan ”seragam” khusus untuk pelantikan sebagai pejabat negara, yakni putih-putih.

Panitia memang mewajibkan seluruh undangan mengenakan dresscode pakaian tradisional Jawa. Itulah kali pertama upacara pelantikan wali kota Solo yang dilakukan secara tidak biasa. Panitia pun harus menerapkan aturan itu dengan ketat agar upacara bisa berlangsung khidmat. Beberapa tamu undangan yang tak mengenakan busana Jawa jangkep tak diperbolehkan masuk areal upacara.

Memang, para undangan terpaksa harus berjalan hati-hati agar tidak keserimpet kain. Sedangkan bagi undangan wanita, mayoritas di antara mereka membekali diri dengan kipas di tangan. Maklum, kendati cuaca cukup bersahabat, suhu di dalam Pendhapi Gede, Balai Kota Solo -lokasi pelantikan- cukup panas.

Bagi yang tidak biasa mengenakan busana adat Jawa, dresscode itu cukup ”menyiksa”. Selain ribet, gerak mereka menjadi tidak leluasa. Misalnya, seperti dirasakan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Solo Didik Wahyudiono. Dia mengaku kesulitan mengenakan busana khas para priyayi Jawa itu. ”Kalau aturannya sudah begitu, bagaimana lagi,” ujarnya.

Maka, Didik pun harus superhati-hati dalam berjalan agar tidak kesrimpet kain. Saking hati-hatinya, dia mesti menghitung langkah kakinya saat menuju tempat upacara. ”Saya sempat khawatir salah langkah,” tuturnya.

***

Di depan gapura pintu masuk Balai Kota Solo terpasang dua penjor (hiasan babmbu yang dihiasi janur kuning) layaknya tanda bagi warga yang punya gawe (hajat) pernikahan. Sekitar pukul 12.00, mobil sedan hitam berpelat merah AD 1 masuk ke halaman balai kota. Setelah berhenti, dari dalam mobil dinas itu keluar seorang pria berpakaian dinas wali kota putih-putih didampingi seorang perempuan berbusana kebaya. Dialah wali kota Solo terpilih, Ir Joko Widodo, bersama istri.

Tak lama kemudian, mobil sedan hitam berpelat merah AD 2 menyusul di belakang mobil wali kota. Dari dalam mobil itu keluar seorang lelaki juga berpakaian putih-putih bersama seorang wanita yang juga berkebaya. Mereka adalah wakil wali kota Solo terpilih, F.X. Hadi Rudyatmo, bersama istri.

Begitu bertemu dan berjabatan tangan, pasangan wali kota-wakil wali kota Solo incumbent itu lantas berjalan menuju Pendhapi Gede. Mereka diiringi puluhan warga berpakaian Jawa. Alunan gending Ladrang Wilujeng mengiringi mereka memasuki tempat upacara pelantikan.

Setelah kedua pejabat itu menempatkan diri, para undangan mendapat suguhan tari sesaji Kridha Manggala yang dibawakan tujuh pasang penari pria-perempuan. Sesaat kemudian, prosesi seserahan dilakukan. Seremoni seserahan sama dengan orang yang akan melakukan hajatan pengantin. Di dalam prosesi tersebut ada acara lung tinampa (serah terima). Saat itulah pasangan wali kota-wakil wali kota yang meraih suara 90,09 persen ini dikawal prajurit Manggalayuda. Pasangan Jokowi-Rudy lalu diserahkan oleh masyarakat Solo yang diwakili Ichwan Dardiri.

Ichwan yang juga ketua Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS) menyerahkan Jokowi-Rudy kepada Ketua KPUD Solo Didik Wahyudiono didampingi para anggotanya yang semua mengenakan busana Jawa jangkep.

Sebenarnya dalam rencana awal pasangan Jokowi-Rudy juga akan mengenakan busana Jawa. Sayang, rencana itu tak bisa dilakukan lantaran terbentur tata tertib dewan.

Oleh KPUD, pasangan yang diusung PDIP itu kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD Solo Y.F. Soekasno, lalu dilanjutkan kepada Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo untuk didudukkan di tempat yang sudah disediakan panitia.

Setelah proses seserahan kelar, Rapat Paripurna Istimewa DPRD Solo dibuka ketua dewan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan keputusan menteri dalam negeri oleh Sekretaris DPRD Solo Tri Puguh Priyadi. Setelah pembacaan keputusan, Jokowi-Rudy diarahkan menuju tempat pelantikan. Prosesi pelantikan lalu dimulai dengan dipimpin Gubernur Bibit Waluyo.

Selama prosesi lung tinompo, semua dilakukan dengan bahasa Jawa. Alunan suara gamelan pun terus mengiringi prosesi seserahan. Penggunaan bahasa Jawa baru berakhir saat sidang paripurna dibuka.

Ketua panitia pelantikan yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Budi Suharto menyatakan, prosesi pelantikan ala Jawa tersebut menghabiskan anggaran Rp 263 juta. Dirinya menolak angka itu terbilang fantastis untuk acara pelantikan wali kota.

”Anggaran sebanyak itu tergolong sederhana untuk sebuah acara pelantikan wali kota dan wakil wali kota terpilih yang mendatangkan sekitar seribu undangan,” ujarnya kepada Radar Solo (Jawa Pos Group).

Menurut Budi, konsep budaya Jawa diambil untuk memperkuat image Solo sebagai kota budaya. Selain itu, konsep tersebut dihadirkan sebagai salah satu upaya untuk nguri-uri (memelihara) budaya Jawa. Juga, model upacara pelantikan seperti itu ternyata disambut antusias masyarakat Solo.

Pasangan Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo berstatus incumbent. Dalam pilkada 26 April lalu, pasangan tersebut mampu meraup suara hingga 90,09 persen. Perolehan suara sebanyak itu tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai perolehan suara tertinggi dalam pilkada se-Indonesia. Mereka berhasil mengalahkan rival tunggalnya, yakni pasangan Edy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi yang diusung Partai Demokrat dan Golkar.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *