TPDI: Pemberian Remisi terhadap Koruptor Melawan Akal Sehat dan Rasa Keadilan Publik


Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai pemikiran Yasona Laoly, Menteri Hukum dan HAM untuk membatalkan PP yang mengatur tentang pembatasan hak napi korupsi mendapatkan remisi, jelas telah melawan akal sehat publik dan rasa keadilan publik. Pasalnya, pembatasan remisi dilakukan demi rasa keadilan publik.

“Pembatasan hak napi korupsi mendapatkan remisi merupakan kebijakan yang didasarkan pada tuntutan rasa keadilan publik yang melihat penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi sangat lemah pada bagian hilirnya,” ujar Petrus di Jakarta, Senin(16/3).

Dia mengungkapkan selama ini,vonis hakim terlalu rendah untuk seorang terdakwa korupsi dan remisi yang diberikan pada setiap tahun pun diobral tanpa batas. Gagasan Menteri Yasonna menghapus remisi dengan alasan HAM, menurutnya, merupakan kebijakan yang kontraproduktif dan melawan kehendak publik.

“Gagasan ini juga merugikan kepentingan rasa keadilan publik demi segelintir koruptor yang mungkin kebanyakan dari kader Partai Politik,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui Yasonna berupaya membatalkan Peraturan Pemerintah No.99 Tahun 2012 yang mengubah Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.  Dalam peraturan tersebut dikatakan ada tiga napi yang tidak mendapat remisi atau pengetatan dalam pemberian remisi yaitu napi kasus korupsi, narkotika dan terorisme.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

7 thoughts on “TPDI: Pemberian Remisi terhadap Koruptor Melawan Akal Sehat dan Rasa Keadilan Publik

  1. james
    March 16, 2015 at 10:13 pm

    barang siapa yang mempunyai Usulan memberikan Remisi kepada Tahanan Koruptor, maka di jamin dia sendiri adalah Koruptor karena merencanakan Kemakmuran bagi Koruptor, dasar Mental Koruptor semua

  2. James
    March 28, 2015 at 11:35 am

    Sama seperti saya, saya juga koruptor, saya anak koruptor, bahkan saya lahir dari sperma koruptor

    1. james
      March 28, 2015 at 10:10 pm

      betul sekali James PALSU dilahirkan Sperma Koruptor, ngaku sendiri bagus itu Jujur Koplok namanya

  3. Bertnourt Boyuikminky
    March 31, 2015 at 11:56 am

    >> SEMAKIN BAJINGAN CARA-CARA JOKOWI BERSAMA PEMERINTAHANNYA SEMAKIN SEMANGAT UNTUK MENGHAJAR HABIS-HABISAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN.

    https://www.facebook.com/AksiMahasiswa2015?fref=ts

    #SEMAKINSEMANGATGULINGKANBAJINGANJOKOWI

    #SEMAKINSEMANGATGULINGKANBAJINGANJOKOWI

    1. James
      March 31, 2015 at 10:29 pm

      mayoritas Rakyat Indonesia masih mendukung dan percaya kepada Jokowi/JK kok, hanya segelintir kecil saja yang bikin macam-macam

  4. Bertnourt Boyuikminky
    March 31, 2015 at 11:56 am

    >> SEMAKIN BAJINGAN CARA-CARA JOKOWI BERSAMA PEMERINTAHANNYA SEMAKIN SEMANGAT UNTUK MENGHAJAR HABIS-HABISAN SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN.

    https://www.facebook.com/AksiMahasiswa2015?fref=ts

    #SEMAKINSEMANGATGULINGKANBAJINGANJOKOWI

    #SEMAKINSEMANGATGULINGKANBAJINGANJOKOWI

Leave a Reply to Bertnourt Boyuikminky Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *