Kebersihan toilet umum di Indonesia menduduki peringkat 12 terburuk dari 18 negara di Asia, kata pendiri Asosiasi Toilet Indonesia, Naning Adiwoso.
“Memang kita masih memiliki toilet yang sangat buruk dibandingkan negara-negara lain. Indonesia berada di atas Vietnam, tapi di bawah Filipina, Malaysia, Singapura dan Thailand,” kata Naning Adiwoso di Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Naning menyatakan, World Toilet Summit biasanya mengeluarkan daftar jumlah penyakit yang paling banyak terdapat di toilet. Menurut Naning, seharusnya Indonesia bisa lebih baik, tapi budaya masyarakat yang belum merasa memiliki, menjadikan fasilitas umum seperti toilet tidak terpelihara kebersihannya.
“Pendidikan dalam keluarga juga sangat berperan, ada yang menganggap toilet tidak begitu penting sehingga buang air besar atau kecil di kali atau sungai maupun alam terbuka,” kata Naning.
Dengan jumlah penduduk yang besar, jika masih banyak yang buang air besar di alam terbuka akan menimbulkan penyakit, terlebih lagi Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Tingginya mobilitas penduduk juga sangat mempengaruhi kebutuhan akan toilet umum, tapi di Indonesia toilet umum masih belum memadai apalagi kebersihannya masih jauh dari yang diharapkan. Maka, Asosiasi Toilet Indonesia yang berdiri sejak 10 tahun lalu terus berupaya melakukan penyadaran dan pembelajaran kepada masyarakat untuk bagaimana menggunakan toilet yang benar dan membersihkannya.
“KIta mungkin bisa memiliki toilet umum yang lebih baik dan bersih, tapi perlu waktu lama untuk mengubah suatu kultur. Kita harus memulai dari anak-anak, ajarkan mereka bahwa bersih itu sehat,” ujar Naning.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui gerakan 1.000 toilet higienis Domestos di Jakarta dan sekitarnya, dengan target 1.000 toilet umum menjadi toilet higienis sekaligus menjadi media untuk mendidik masyarakat.
Senior Brand Manager Surface Cleaner and Nomos PT Unilever Indonesia Tbk, Nanang Siswanto mengatakan, gerakan 1.000 toilet higienis sudah dimulai sejak 20 Agustus lalu yang merupakan bagian dari perayaan Hari Toilet Sedunia pada 19 November.
Nanang menjelaskan, ada lebih dari 80 juta kuman ditemukan di toilet dengan jumlah jutaan. Tidak semua kuman bisa hilang ketika disiram dan dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit seperti diare, tipus dan muntaber.