Sosok Yorrys (Thung Hok Liong) dan ketokohan Marga Thung


Sosok Yorrys (Thung Hok Liong) dan ketokohan Marga Thung

Lebih dikenal dengan nama Yorrys Raweyai (Thung Hok Liong), sosok terkenal ini merupakan putra dari Thung Tjing Ek, seorang pahlawan bangsa yg dimakamkan di Taman Malam Pahlawan Serui, Papua. Yorrys lahir pada 28 Januari 1951 di Serui, Papua dan mengenyam pendidikan SD & SMP di Serui dan melanjutkan SMA di Biak. Pindah ke Jakarta pada tahun 1979, Yorrys mulai aktif sebagai anggota dari organisasi Pemuda Pancasila (PP).  di organisasi ini berbagai jabatan penting pernah didudukinya. Thung Hok Liong sekarang ini, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Papua. Saat ini Thung Hok Liong adalah anggota dan satu pimpinan di Dewan Perwakilan Daerah RI periode 2019-2024, mewakili daerah pemilihan Papua.

 

“Saya tertarik dengan tokoh satu ini, dan menyimpan berbagai pertanyaaan terpendam, seperti bagaimana bisa seorang putra Tionghoa dapat mencapai posisi sepertinya. Boleh jadi, Yorrys adalah perkecualian dari sikap diskriminasi terhadap etnis Tionghoa yang masih saja terjadi sampai saat ini. Rasa penasaran tersebut cukup terjawab, saat berjumpa beliau dan keluarga besarnya,” kata pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Azmi Abubakar.

Marga Thung dalam catatan dan dokumentasi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa memang cukup istimewa. Keluarga Thung sangat dihormati dan terkenal di kota Bogor, bahkan di kota ini Marga Thung juga memiliki gelar kebangsawanan dari Kesultanan Banten  yakni Tubagus dan Ratu, kisahnya amat menarik dan bersejarah karena leluhurnya adalah pejuang perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Pun di Makassar, ada sosok dari keluarga besar Thung  bernama Mayor Thung Liong Hwee, yang gugur bersama empat putra kandungnya pada masa pendudukan Jepang. “Saya pernah berkunjung ke rumah Mayor Thung dan mendokumentasikan beberapa catatan penting. Menurut catatan yang kami miliki dan terima langsung informasinya dari bang Yorrys Raweyai, bahwa benar jika ayahnya seorang pejuang berasal dari Makassar dan pindah ke Serui sekitar tahun 1930an,” kata Azmi.

Di tempat berbeda, pengusaha asal Bogor Tjio Sin Tiat (Suwandi Tjipto) melihat sejarah warga Tionghoa khususnya marga Thung di Bogor tidak lepas dari sosok Thung Tiang Mih atau Abdoellah (Toebagoes) “湯長彌” 汤Thung (1793 – 1856). Thung Tiang Mih sangat dituakan atau sesepuh (orang yg dianggap berjasa) sehingga banyak warga yang ziarah di kuburannya di kec. Ciampea, Bogor Jawa Barat. “keturunannya, termasuk keluarga Panorama Group (penyedia jasa pariwisata yang berkantor pusat di Jakarta). saya bikin family tree, mulai dari Thung Thian Mih. Di Belanda, ada bukunya (format per lembar), saya bikin (buku keluarga Thung) dengan (format seperti) tabel,” kata Tjio Sin Tiat.

 

Thung Tiang Mih, adalah seorang Muslim Tionghoa yang membangun klenteng Ciampea. sehingga ada foto Thung Tiang Mih di Klenteng tersebut. Keluarga besar Thung termasuk Laksamana Sukardi (ekonom/bankir, Menteri BUMN; Agustus 2001 – Oktober 2004). “saya punya buku Family Tree (Marga Thung) yang diterbitkan di Belanda, bahasanya Belanda dan Indonesia. Keluarga Thung kan keluarga besar. Dulu, orang Belanda rajin mencatat, termasuk keluarga Thung yang sangat dekat dengan Belanda. Bukunya keluarga Thung, menurut dia, marga Tionghoa Thung masih keturunan Nabi Muhammad, tapi dari selir. ini keterangan dari buku. bisa di google, ada keterangan mengenai Thung Tiang Mih,” kata pemilik usaha pabrik tepung & sagu ubi, PT Hadian Global Gemilang di kec. Parungkuda Sukabumi Jawa Barat.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *