Sebastian Salang
Pengamat Politik, Fadroel Rachman menilai, pernyataan SBY mengenai Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhono tidak akan maju pada Pemilu 2014 mendatang sungguh mencerminkan bahwa dia bukanlah seorang demokrat Sejati.
Dikatakan Fadjroel, jika istri atau anak ingin maju pada pemilu mendatang tidak boleh dihalangi. Karena jika dihalangi, jelas melanggar konstitusional. “Pernyataan itu, tidak mencerminkan seorang demokrat,” ujar Fadjroel ketika dihubungi SP, Sabtu (11/6)
Dirinya mencontohkon George W Bush II yang bisa maju dalam pemilu melalui konvensi di Amerika. Dengan konvensi, maka kompetensi seseorang capres akan terlihat. “Jika istri dan anak ingin maju dalam pemilihan, tidak boleh dihalangi,” kata Fadjroel.
Selain itu, pernyataan SBY cenderung irasional, karena proses demokrasi seperti menjadi masalah pribadi. Dia tak menampik, bahwa pernyataan SBY seperti upaya untuk mengalihkan isu. “Bisa saja itu untuk menutupi kasus — kasus Demokrat dan bentuk pengalihan isu,” tutupnya.
Pencitraan
Sementara Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang secara terpisah menilai, dari sisi pencitraan pernyataan Presiden SBY mengenai Ani Yudhoyono dan Ibas tidak akan mengikuti pencalonan presiden pada pemilu 2014 mendatang, sangat baik.
Menurutnya, pernyataan tersebut mengandung pesan, SBY ataupun keluarga Cikeas tidak memiliki ambisi kekuasaan. Namun, dia beranggapan makna tersebut tidak cukup kuat. “Cukup banyak pernyataan SBY belum terealisasikan,” kata Sebastian kepada SP.
Selain itu dirinya menilai hal tersebut bisa seperti bentuk pengalihan isu. Mengingat situasi Partai Demokrat sedang dirundung masalah. Sebastian beranggapan, hal itu terjadi seolah — olah diprosesnya kader Demokrat dianggap sebagai upaya menghadang Demokrat. Jika memang seperti itu, kata Sebastian, merupakan kesalahan besar.
“Prinsip—prinsip penegakan hukum tidak pandang bulu, dan pernyataan tersebut tidak efektif untuk pengalihan isu,” Tukasnya
Related Posts
