Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie menilai Pilkada serentak lebih berat daripada pemilihan presiden.
Apalagi kompetisi Pilkada di tingkat bawah rawan gangguan keamanan sehingga dibutuhkan kesiapan aparat kepolisian.
”Sayangnya tidak semua institusi siap merencanakan tugas mereka masing-masing. Tapi terkait hal ini, dalam pertemuan terakhir sudah diselesaikan menteri dan presiden. Dana untuk persiapan pilkada dialokasikan dari APBD,” kata Jimly saat open house dikediamannya, Jakarta, Selatan, Minggu (19/7/2015).
Mengenai kekhawatiran calon petahana memenangi Pilkada karena dana keamanan melalui APBD, Jimly yakin polisi mampu menjaga jarak dan bersikap independen dalam menjaga politik di daerah. “Yang banyak dikhawatirkan politik nasional, seperti KPK dan Polri,” ujar Mantan Ketua MK itu.
Ia melihat adanya komitmen Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti yang telah menyiapkan anggotanya dalam penyelenggaran pilkada serentak. “Meskipun tidak ideal karena jumlah polisi tidak sebanding, tapi tidak perlu ragu-ragu. Pilkada tidak boleh ada kata mundur,” imbuhnya.( Trb / IM )