QUEBEC CITY, CANADA # 1


Fairmont Le Château Frontenac ( Upper Town )

Dua tahun lamanya kita terpaksa mendekam tidak bisa bepergian. Begitu mendengar Canada sudah
buka pintu untuk turis USA yang fully vaksinasi dan PCR Test negative 72 jam sebelum keberangkatan.
Tentu kita gembira sekali dan secara berani kita putuskan untuk berwisata ke Quebec.
Waktu check in, Air Canada betul betul memeriksa kedua surat itu.  Pesawat penuh.  Jika keluarga atau
sesama teman, duduknya berdempetan. Tapi kalau bukan duduknya diselang seling. Dan untuk
luggage kita mesti bayar $ 30.00./luggage
Hanya group kita yang turis Asia.  Semuanya bule dan kelihatannya mereka bukan turis.
Kita disambut oleh Mr. Fei our private tour guide. Yang berdomisili di Montreal.  Quebec adalah kota
kecil, yang penduduknya 98% bule dan bahasa resminya adalah perancis. Di Sekolahan tidak diajarkan
bahasa Inggris. Maka banyak penduduknya yang tidak bisa ngomong Inggris.
Jangan mimpi untuk mencari travel agent disitu. Kita harus  menghubungi travel  di Toronto untuk
mengatur tour I M ini. Maka maklumlah biayanya cukup mahal, karena kita sewa minibus dan tour
guidenya dari Montreal.
Dan memang biasanya tour selalu dari Toronto – Montreal – Quebec dan balik ke Toronto lagi.
Tidak ada yang hanya pergi ke Quebec saja. Sudah dikenal Tour IM selalu membuat tour yang unik
.Lain dari yang umum.
Karena pandemi, maka breakfastnya bukan buffet , tapi mereka sudah siapkan di kantong kantong.
Isinya telur, muffin, keju, yogurt, apel dan juice. Hari ini Mr. Fei akan membawa kita ke Upper Town.
Rupanya Quebec City dibagi 2 bagian yaitu Upper dan Lower Town.
Le Château Frontenac adalah castle like hotel yang merupakan icon dari kota Quebec. Hotel ini di
design oleh Bruce Price. Dibangun atas biaya Canadian Pacific Railway Company.. Dibangun dari tahun
1892-1893
Bangunannya terdiri 18 tingkat setinggi 262 foot .  Pada tahun 1981 ditetapkan sebagai bangunan
historic Canada. dan merupakan bangunan yang tertinggi di Quebec City
Sudah 3 x diadakan perluasan. Yang terakhir di tahun 1993. Benteng yang terletak di tengah bangunan
meniru medieval chateau di sepanjang France’s Loire Valley
Desainnya yang khas yaitu asimetrik dengan atap yang menurun tajam dengan tower bentuk bundar .
Juga cerobong asap yang sangat tinggi
Bangunan luarnya  dari batu ashlar abu dengan framing besi.
Interior hotel dihiasi dengan panel panel  mahogany, tangga marmer, batu dan besi ukiran .
Mempunyai 611 kamar  Tidaklah heran semua kepala negara selalu bermalam disini
Hotel ini bukanlah hotel pertama yang didirikan. Pada tahun 1780 Chateau Haldimand merupakan hotel
pertama.  Sayangnya hotel ini sudah diruntuhkan
 Kita tentu berpose pose disitu.  Pokoknya berpose di segala sudut lah. IM tour selalu beruntung karena
selalu ada professional photographer. Kali ini  Mr John Torres yang giat jepret sana sini.
Dan   ada choreographer juga. Monica Torres. Dia yang mengatur pose kita sehingga menarik
dipandang.  Biasanya kita di foto  seperti pose tentara atau tiang bendera yang berdiri kaku. Meskipun
badan kita tetap kaku, tapi lumayanlah untuk pemula. Cukup lulus. Semoga nanti di Egypt tour badan
bisa lebih meliuk lagi
Tentu kita duduk didalam dan juga di lapangan luar hotel sambil memandang St. Lawrence River
Menikmati udara segar, angin sepoi sepoi sambil menikmati alunan suara penyanyi yang mirip Nana
Mouskouri.
Setelah siangan diganti dengan tiupan saxophone. Sudah pasti  pasangan penari IM
menyumbangkan dance nya
Itulah keuntungan private tour,  bisa semau kita.  Ditempat yang kita suka bisa lamaan disitu.
Nongkrong nongkrong santai  Tidak diburu buru waktu.   Kita betul betul merasakan relax , tenang dan
happy sekali.
Setelah puas lalu kita turun ke bawah tanah untuk melihat bekas peninggalan Saint Louis Forts.dan
Chateau  Karcis masuknya $ 3.90.
Dulunya ini adalah rumah kediaman Gubernur Perancis dan Inggris
di tahun 1620- 1834.
Chateau ini terbakar habis di tahun 1834.  Kita masih bisa melihat sisa bangunan dapur dan beberapa
ruangan..
Perut sudah keroncongan, sudah waktunya lunch time. Kita makan  di restoran yang paling terkenal dan
tertua di kota itu yaitu ” 1640 Bistro ”  Kekhasan resto ini  mempunyai atap warna merah mengkilat
Semua resto disini mewajibkan memeriksa semua tamunya tanpa terkecuali untuk menunjukkan kartu
fully vaksinasi dan ID.  Kita memesan Entrecote ( beef steak ) dan pasta dengan duck leg.
Sekarang perut sudah terisi, jadi ada tenaga untuk jalan ke tempat lain.  Sampai ketemu lagi  di
edisi berikut. ( IM )
FOTO FOTO DAPAT DILIHAT DI FB INDONESIA MEDIA
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *