Putri Jutawan Ikut Aksi Penjarahan di Inggris


Siapa sangka, tak hanya pemuda miskin yang menjarah di Inggris. Tapi juga kelas menengah.

Para perusuh di London yang melempari bangunan, merusak, dan menjarah digambarkan sebagai anak-anak muda pengangguran, putus asa, dan memiliki latar belakang imigran. Namun, ketika kedok para perusuh dibuka satu-persatu, giliran publik Inggris terkejut. Tidak semua dari mereka berasal dari kelas pinggiran.

Rasanya, tak ada alasan bagi Laura Johnson (19) untuk ikut-ikutan menjarah. Ia adalah putri seorang direktur perusahaan yang sukses. Gadis cantik itu juga tinggal di rumah pertanian mewah di Orpington, Kent — yang memiliki halaman luas dan lapangan tenis.

Dari segi pendidikan pun mumpuni, Laura Johnson adalah mahasiswa Sastra Inggris dan Italia dari Exeter. Sebelumnya ia bersekolah di St Olave’s Grammar School di Orpington, Kent — yang masuk empat besar sekolah negeri paling baik seantero Inggris. Ia mendapat nilai A untuk mata pelajaran Sastra Inggris, peradaban klasik, dan geografi. Selama sekolah, Johnson bekerja sambilan memberikan pelajaran tambahan atau guru les.

Orangtuanya menjalankan perusahaan marketing. Sementara sang ayah dikenal sebagai pebisnis dan menjadi direktur di beberapa perusahaan.

Siapa mengira, polisi menangkapnya atas dugaan mencuri barang-barang elektronik senilai 5.000 poundsterling berupa sebuah televisi Toshiba, Goodsman TV, microwave, dan telepon selular. Barang-barang itu berada di mobil yang dikendarainya ke luar dari cabang toko Comet di Charlton, tenggara Inggris.

Hakim Bexleyheath juga mendengar bahwa, masker balaclava, sarung tangan, dan bandana juga ditemukan di dalam mobil. Juga rokok dan alkohol.

Dalam persidangan, Johnson bersikukuh tak bersalah atas lima tuduhan. Ia bebas dengan jaminan, serta berjanji untuk tidak berhubungan dengan dua pria yang diduga bersamanya saat kerusuhan.

Kini, Laura Johnson harus menggunakan label nama elektronik, dibatasi jam malam dari pukul 19.00 sampai 06.00, serta tak boleh masuk ke wilayah berkode pos London. Persidangan lanjutan akan digelar 21 September mendatang. Keluarganya — baik orang tua maupun kakek dan neneknya menolak berkomentar. Sementara University of Exeter memilih menunggu proses hukum sebelum mengeluarkan keputusan.

Sementara, hakim Camberwell Green menolak jaminan yang ditawarkan dua pemuda berusia 17 dan 18 tahun yang juga ada dalam mobil. Pengadilan keduanya akan digelar 7 September mendatang.

Laura Johnson bukan satu-satunya ‘penjarah kelas menengah’ yang tertangkap. Ada juga Stefan Hoyle, calon musisi yang menjarah biola saat kerusuhan pecah di  Manchester. Lalu, Gassam Ojjeh (22) seorang agen real estate, Saffron Armstrong (21) mahasiswa akuntansi Kingston University, dan Kairo Lawson (21) mahasiswa teknik sipil South Bank University.

Juga, seorang calon balerina yang ditangkap menjarah dua kardus berisi televisi layar datar. Perempuan muda itu adalah satu dari penjarah bertopeng yang tertangkap kamera di Richer Sounds, Croydon. Kini ia masih berada dalam tahanan.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *