Press Release – K. H. A. Wahid Hasyim: Tokoh Brilian dan Progresif


Jakarta – K. H. A. Wahid Hasyim dengan segudang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik, kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Untuk memperingati satu abad kelahiran K. H. A. Wahid Hasyim, maka akan diadakan serangkaian acara di beberapa

Alm Ir KHA Wahid Hasyim

kota di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Rangkaian acara dimulai dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) mengenai Wahid Hasyim yang diikuti 260 makalah dari kategori santri/pelajar dan mahasiswa/umum dan akan diakhiri dengan seminar nasional mengenai pemikiran politik Wahid Hasyim pada 25 Juni 2011.

Acara yang digagas oleh Keluarga Besar K. H. A. Wahid Hasyim ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan mengangkat pemikiran — pemikiran K. H. A. Wahid Hasyim tentang pembaharuan Islam Indonesia.

“Sebagaimana pahlawan bangsa lainnya, kita harus menghormati dan mengangkat nilai perjuangannya. Demikian juga untuk Kiai Wahid, karena ada nilai kejuangan dan peran menonjol dari dirinya untuk kemerdekaan, sebagai tokoh brilian yang progresif bahkan memberi nilai baru pada Departemen Agama.” Ungkap Ketua Umum Panitia Pelaksana Satu Abad K. H. A. Wahid Hasyim, Aisyah Hamid Baidlowi.

Abdul Wahid Hasyim adalah salah satu putra bangsa yang turut mengukir

Hj Aisyah Hamid Baidlowi

sejarah negeri ini pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.Terlahir Jumat Legi, 5 Rabi’ul Awal 1333 Hijriyah atau 1 Juni 1914, Wahid mengawali kiprah kemasyarakatannya pada usia relatif muda. Setelah menimba ilmu agama ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Mekah, pada usia 21 tahun Wahid membuat “gebrakan” baru dalam dunia pendidikan pada zamannya. Dengan semangat memajukan pesantren, Wahid memadukan pola pengajaran pesantren yang menitikberatkan pada ajaran agama dengan pelajaran ilmu umum.Sistem klasikal diubah menjadi sistem tutorial. Selain pelajaran Bahasa Arab, murid juga diajari Bahasa Inggris dan Belanda. Itulah madrasah nidzamiyah.

Sementara itu, Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, K. H. Ir. Salahuddin Wahid (Gus Sholah) mengenang, “Kiai Wahid adalah seorang tokoh NU dari jenis yang tidak banyak kita temukan, yaitu pemimpin organisatoris, jenis “pekerja” bukan “pembicara”. Kiai Wahid dikenal juga sebagai man of action bukan jenis man of ideas. Ia juga tidak hanya pandai melontarkan gagasan tetapi bisa mewujudkannya”.

Meskipun ayahandanya, hadratush syaikh Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, butuh waktu beberapa tahun bagi Wahid Hasyim untuk

Ir KH Salahuddin Wahid

menimbang berbagai hal sebelum akhirnya memutuskan aktif di NU. Pada usia 25 tahun Wahid bergabung dengan Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI), federasi organisasi massa dan partai Islam saat itu. Setahun kemudian Wahid menjadi ketua MIAI.Karier politiknya terus menanjak dengan cepat. Ketua PBNU, anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), hingga Menteri Agama pada tiga kabinet (Hatta, Natsir, dan Sukiman).

Banyak kontribusi penting yang diberikan Wahid bagi agama dan bangsa. Rumusan “Ketuhanan Yang Maha Esa”dalam Pancasila sebagai pengganti dari “Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya tidak terlepas dari peran seorang Wahid Hasyim.Wahid dikenal sebagai tokoh yang moderat, substantif, dan inklusif.

Ironisnya, sebagai tokoh besar yang lahir dari seorang tokoh besar (hadratus syaikh Hasyim Asy’ari) dan melahirkan tokoh besar (Abdurrahman “Gus Dur” Wahid) dengan peran dan kontribusinya yang sangat penting bagi NKRI, tak banyak yang diketahui oleh generasi bangsa saat ini tentang Wahid Hasyim. Selain karena wafat dalam usia relatif muda, 39 tahun, juga tidak banyak karya dan pemikiran Wahid yang terdokumentasi dan terpublikasi dengan baik. (Siaran Pers dari Panita Peringatan Satu Abad  KHA Wahid Hasyim/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *