Prabowo Maju Capres, Amerika Sakit Kepala


AS pernah menolak memberikan visa bagi Prabowo pada tahun 2000.

Kemunculan mantan Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden RI membuat Amerika Serikat canggung dan pusing. Apabila Prabowo terpilih, maka untuk kali kedua AS harus memberikan visa kepada individu yang sebelumnya mereka tolak.

Kantor berita Reuters, Rabu 21 Mei 2014, menulis peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres kian besar karena partai terbesar kedua di Indonesia, Golkar, memilih untuk merapatkan barisan ke Prabowo. Padahal sebelumnya berembus kabar Golkar akan memberikan dukungan untuk PDIP yang mengusung Joko Widodo sebagai capres.

Prabowo termasuk individu yang dibenci AS karena dituduh terlibat dalam aksi penculikan dan pelanggaran hak asasi manusia. Oleh sebab itu pengajuan visanya tidak pernah dikabulkan oleh pemerintah AS.

New York Times pada Maret 2000 melaporkan Departemen Luar Negeri AS menolak pemberian visa kepada Prabowo. Padahal saat itu Prabowo hendak menghadiri upacara kelulusan anaknya di Boston. Sampai saat ini Deplu AS tidak pernah mengungkapkan alasan mereka menolak memberi visa untuk Prabowo.

Pada tahun 2012, Prabowo pernah mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak bisa memperoleh visa ke AS sehubungan dengan tindak kerusuhan yang menewaskan ratusan orang di RI paska jatuhnya rezim Soeharto. Namun Prabowo menyatakan tidak terkait dalam insiden itu.

Kasus Narendra Modi

Kasus lainnya yang membuat AS pusing dan terpaksa mengubah kebijakan soal pemberian visa yakni ketika Narendra Modi dinyatakan menang dalam Pemilu India kemarin. Modi pernah dilarang menjejakkan kaki ke Negeri Paman Sam pada tahun 2005.

Pengajuan visa Modi ditolak karena berdasarkan UU tahun 1998 di AS, orang asing dilarang masuk ke negeri itu apabila melakukan tindak kekerasan terkait kebebasan beragama. Modi dituduh terlibat dalam kerusuhan berbasis agama di negara bagian Gujarat pada tahun 2002.

Dalam kerusuhan di Gujarat itu, lebih dari 1.000 orang dilaporkan tewas. Sebagian besar dari mereka Muslim. Namun Modi membantah terlibat dan tidak pernah diproses hukum di India.

Apapun, setelah dia dinyatakan sebagai pemenang pemilu pekan lalu, Presiden AS Barack Obama langsung menghubungi dia melalui telepon untuk memberi ucapan selamat. Obama juga mengundang Perdana Menteri terpilih India itu ke AS. Untuk diketahui, India memiliki hubungan kemitraan strategis dengan Gedung Putih.

Deplu AS akan memberikan visa jenis A-1 kepada Modi. Dengan visa ini, tiap kepala pemerintahan memiliki kekebalan diplomatik, kecuali pemberian visa oleh Deplu AS itu ditolak langsung oleh Obama –yang memiliki kewenangan menolak akses masuk bagi siapapun yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan, pelanggaran HAM serius, atau terlibat dalam tindakan itu.

Ketika ditanya apakah akan turut mengeluarkan visa bagi Prabowo seandainya dia terpilih sebagai Presiden baru RI, seorang pejabat Deplu AS menyatakan perlakuan serupa akan diterima Prabowo. Deplu AS, ujar pejabat itu, tidak membicarakan kasus visa per individu.

“Mereka berkunjung untuk kepentingan bisnis atas nama pemerintahan mereka. Namun tetap tunduk terhadap aturan hukum imigrasi AS,” kata pejabat tersebut.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu juga menyatakan AS akan berkomitmen untuk menjalin hubungan dekat dengan RI terlepas siapa pun yang jadi Presidennya.

Para analis juga sepakat dengan pemberian visa bagi Prabowo apabila dia menang Pilpres RI. Menurut pakar Asia Tenggara dari organisasi Center for Strategic and International Studies (CSIS), Ernie Bower, kasus pemberian visa bagi Prabowo merupakan sakit kepala kedua yang tidak diinginkan Washington.

AS saat ini tengah berupaya menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk mengimbangi Tiongkok. “Bagi AS, paling penting untuk fokus kepada pilihan rakyat Indonesia. Washington harus mampu menjalin dan bekerjasama dengan siapapun kandidat presiden yang terpilih,” kata Bowe

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

6 thoughts on “Prabowo Maju Capres, Amerika Sakit Kepala

  1. james
    May 23, 2014 at 12:38 am

    nah ini salah satu Bukti bahwa si Wowo terlibat dalam Lembaran Hitam Sejarah Indonesia perihal Pelanggaran HAM, maka Amerika mempunyai alasan Kuat untuk Tidak Memberi Visa ke si Wowo yang anaknya sekolah di USA…..dalam Visi dan Misinya si Wowo bilang bahwa Indonesia yang Berdikari tanpa bantuan Asing, ternyata Anak si Wowo kok Sekolah di Amrik sih ??? jadi visi dan misinya bisa cuma OMDO…..dan kalau benar Indonesia harus Berdikari, kemungkinan Rakyat makan Jagung atau Beras Bulgur lagi, antri Gula lagi meski di Impor, antri Beras, antri Minyak…..Wowo jangan Mimpi loe yah !!! Wowo saja Tidak Se Level dengan bung Karno dan Tidak Se Patriot seperti bunga Karno juga !!! Dan bung Karno Tidak Pernah Melakukan Pelanggaran HAM !!!

  2. pengamat
    May 23, 2014 at 11:59 am

    kalau ngga ada urusan penting, lebih baik ngga usah ke amrik. Mending ke berwisata negara lain yang visa relatif lebih mudah dan biayanya terjangkau.

  3. james
    May 23, 2014 at 6:56 pm

    itu si Wowo waktu itu kan ada urusan penting Graduation Day Anaknya yang sekolah disana, akan tetapi di Tolak visanya, berwisata ke Amrik itu lebih banyak gunanya dari pada Negara Lain dan lebih Keren Gengsi gitu terutama untuk Warga Indonesia, kalau orang berwisata Keliling Dunia sekalipun tetapi belum ke Amrik itu seperti belum ada apa-apanya, silahkan tanya pada semua Warga Indonesia yang pernah keliling dunia pasti sudah ke Amrik juga, banyak petinggi TNI juga bersekolah dan pendidikan di Amrik, karena apa coba pikirkan ???

  4. james
    May 23, 2014 at 7:10 pm

    bagaimana Amerika gak Pusing Kepala, Capres Indonesia adalah Pelanggar HAM, bagaimana Hari Kemudian Indonesia ??? bakalannya ya Bangkrut kalau Indonesia mau menjauh dari Negara Barat seperti Amerika sesuai visi misi si Wowo !!!

  5. wiro
    May 24, 2014 at 12:31 am

    james loe mau ngomong jempalitan juga sapa yg mau denger..org baca komen elo paling komennya ,nih org sdg stres berat… ga lbh dr itu..

  6. james
    May 24, 2014 at 5:09 am

    Wiro Sableng, kumaha aing wae atuh, urusan teuing sia teh, hak aing eudeuk komentar naon ge siah …

Leave a Reply to james Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *