Pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bakti berpendapat, nasib Partai Demokrat mirip dengan nasib Partai Kongres India.
Selama 10 tahun berkuasa, akhirnya rontok juga,” katanya kepada SP di sela-sela acara bedah buku berjudul “Menyongsong 2014-2019 Memperkuat Indonesia Dalam Dunia yang Berubah,“ di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Selasa (20/5). Buku tersebut digagas oleh Kepala BIN Letjen (Purn) Marciano Norman.
Ikrar menerangkan, salah satu kegagalan Partai Demokrat adalah karena tak bisa memberikan kesejahteraan masyarakat.
“Partai Kongres India pun demikian. Sudah berkuasa selama 10 tahun, masyarakat tak melihat adanya peningkatan kesejahteraan, akibatnya dalam pemilu di sana, kalah,” katanya.
Dia melanjutkan, dalam perjalanan reformasi selama 16 tahun, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Demokrasi sebenarnya sudah cukup baik.
Dikatakan, ada tiga hal yang mengakibatkan perjalanan demokrasi tak mudah. Yakni, tingkat pendidikan yang rendah, ketimpangan sosial ekonomi, dan pertumbuhan masyarakat madani.
Namun, Ikrar meminta masyarakat harus tetap optimistis terhadap perjalanan bangsa.
“Ke depan, jika penegakan hukum berjalan dengan baik dan situasi politik yang kondusif maka hal itu akan berimplikasi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan sosial. Jadi tak perlu kuatir,” katanya