Polisi Ajak Pemotret Nunun Bekerja Sama


Kepolisian Republik Indonesia mengajak fotografer yang mengabadikan wanita mirip Nunun Nurbaeti di pusat perbelanjaan di Singapura untuk memastikan foto tersebut.

Foto wanita mirip Nunun itu menghebohkan publik setelah beredar di media massa pekan lalu. Nunun diduga dalam keadaan sehat, tidak seperti yang diungkapkan orang-orang terdekatnya yang menyebutnya mengalami penyakit komplikasi, termasuk penyakit amnesia yang mengarah ke dementia Alzheimer.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar menyatakan, polisi akan membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencari istri mantan Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal (Purn.) Adang Daradjatun. Polisi perlu memastikan waktu pengambilan gambar tersebut. Oleh karena itu, orang yang mengambil foto Nunun diharapkan bekerja sama memberikan keterangan, terutama kepada KPK.

“Apakah itu gambar tahun ini atau tahun yang lalu. Belum ada kepastian. Tentu kita wajar, mencari tahu lebih lagi, apakah benar itu gambar beliau atau bukan. Semoga yang mengambil foto itu diharapkan dapat bekerja sama, terutama dengan KPK,” ujar Boy, Minggu (27/11/2011) di Jakarta.

“Namun, jika pengambil foto hanya merilis tanpa ada informasi lebih lanjut, saya kira itu bukan tindakan kooperatif,” tambahnya.

Menurut Boy, setelah KPK memperoleh keterangan dari sumber yang menyebarkan foto itu di media massa, baru dapat dikomunikasikan dengan kepolisian. Polisi akan menjalin komunikasi dengan dua negara tempat Nunun diduga berada dalam foto itu, yaitu Singapura, untuk melacak keberadaanya sesuai dengan keterangan pemotret.

“Kita tetap membantu KPK sesuai dengan apa yang dimiliki oleh Polri, yaitu jalur interpol. Apakah kita akan komunikasikan, katakanlah diduga gambar itu berada di sebuah negara, kita komunikasikan dengan negara itu,” jelasnya.

Sejak 23 Februari 2010, Nunun dikabarkan berada di Singapura untuk berobat karena yang bersangkutan mengaku menderita sakit lupa berat. Pada Februari 2011, ia dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, yang saat itu dimenangkan oleh Miranda Swaray Goeltom. Sejak saat itu pula, Polri telah mengirimkan red notice kepada interpol di 188 negara. Meski demikian, keberadaan Nunun masih menjadi tanda tanya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *