Peziarah Makam Gus Dur Meningkat


Jombang, 

Peziarah di makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, cenderung meningkat menjelang Ramadhan 1432 Hijriah.

“Peningkatan jumlah peziarah sudah terjadi sejak sebulan lalu, sejak liburan sekolah,” kata petugas keamanan makam Gus Dur, Teguh Santoso (29), di Jombang, Senin (25/7).

Ia menjelaskan, peziarah yang datang tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Mereka yang berziarah itu, katanya, tidak hanya berasal dari Jawa dan Madura tetapi juga Kalimantan dan Sumatera.

Mereka, katanya, tidak hanya datang secara berombongan dengan menggunakan bus dan kendaraan umum, tetapi juga kendaraan pribadi roda empat dan roda dua.

“Sudah tradisi, sebelum ada makam Gus Dur, kompleks pemakaman ini menjelang puasa juga selalu ramai dikunjungi peziarah,” katanya.

Seorang petugas posko tamu makam Gus Dur, Kholilo (35), menjelaskan, peningkatan jumlah peziarah yang terjadi sejak sebulan yang lalu tersebut, berkisar 3.000 orang per hari.

Pada hari biasa, katanya, jumlah peziarah berkisar 2.000 orang per hari, kecuali pada hari libur, Minggu atau Jumat legi.

“Terutama pada hari Jumat legi dan hari libur seperti Minggu peziarah selalu ramai,” katanya.

Ia mengatakan, jumlah peziarah yang datang ke makam Gus Dur akan menurun drastis memasuki masa puasa.

“Dan ramai kembali setelah hari raya Idul Fitri,” katanya.

Ia menjelaskan, jalan menuju lokasi makam Gus Dur ada dua titik yaitu melalui tepi Jalan Raya Jombang-Batu, Malang, hanya berjarak sekitar 100 meter.

Jalan lainnya, katanya, melalui lokasi parkir kendaraan bus di selatan makam Gus Dur, dengan jarak tempuh relatif agak jauh.

Hingga saat ini, katanya, para peziarah masih lebih senang memarkir kendaraannya, tidak terkecuali bus, di tepi Jalan Raya Jombang-Batu, Malang yang mengakibatkan kendaraan lainnya yang melintas di kawasan setempat terpaksa berjalan merayap.

Ia mengatakan, pembenahan lokasi parkir peziarah masih menunggu rampungnya pembangunan lapangan parkir di atas tanah seluas lima hektare, yang lokasinya di selatan makam Gus Dur.

Ia memperkirakan, pembangunan infrastruktur seperti lapangan parkir, museum, dan perpustakaan rampung pada 2014.

“Kalau lapangan parkir rampung, kemungkinan kendaraan dilarang parkir di tepi jalan raya di sini,” kata Teguh.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *