Pesawat Tanpa Awak AS Jatuh di Pakistan


QUETTA, – Sebuah pesawat tak berawak AS jatuh di Pakistan baratdaya dekat perbatasan Afghanistan, kata sejumlah pejabat Pakistan, Kamis (25/8/2011).

Pesawat tanpa awak AS

“Itu sebuah pesawat pengintai tak berawak Amerika (UAV). Pesawat itu jatuh di sisi perbatasan ini,” kata seorang pejabat keamanan di daerah itu kepadaAFP.

Ia menyatakan, pesawat itu jatuh, diduga akibat gangguan teknis, sekitar dua kilometer di dalam wilayah Pakistan di kota Chaman di provinsi Baluchistan yang dilanda pergolakan, namun tidak menimbulkan kerugian.

Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu menambahkan, puing-puing pesawat tersebut telah ditemukan.

Seorang pejabat di Korps Perbatasan Paramiliter Pakistan di Quetta, kota utama di provinsi tersebut, mengkonfirmasi insiden itu.

“Sejumlah suku-cadang dan sebuah kamera juga ditemukan bersama pesawat tersebut,” kata pejabat itu. “Pesawat itu jatuh di dekat sebuah benteng Korps Perbatasan di Chaman namun tidak menimbulkan kerugian.”

Jatuhnya pesawat AS merupakan insiden langka di Pakistan, namun salah satu pesawat pengintai negara tersebut jatuh di kota Karachi pada Juli setelah menabrak seekor burung ketika sedang dalam penerbangan rutin.

Pada September 2008, orang suku di kawasan Waziristan Selatan mengklaim menembak jatuh sebuah pesawat pengintai AS di desa Jalal dekat perbatasan Afghanistan. Militer Pakistan menyatakan menyelidiki peristiwa itu namun tidak mengumumkan hasil penyelidikan tersebut.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari 20 serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaida di kawasan suku baratlaut, di mana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *