Peneliti Temukan Pentingnya Buang Air Kecil di Laut


Kencing akan melepas nitrogen dan menghasilkan makanan spesies laut.

 

Sejatinya ketika ada seseorang yang membuang air kecil ke lautan, itu merupakan hal yang menjijikkan karena bukan pada tempatnya. Namun nyatanya bagi organisasi kimia Amerika, American Chemical Society (ACS) mengatakan kita perlu mengencingi lautan.

ASC mengklaim bahwa urine yang keluar dari buang air kecil tersebut dapat membantu kehidupan laut khususnya satwa liar yang tumbuh di dalamnya.

Seperti yang ACS demokan pada sebuah video, melansir The Independent, Selasa 26 Agustus 2014, menjelaskan bahwa senyawa dalam urine tidak menimbulkan ancaman melainkan sangat bermanfaat.

“Alasan pertama untuk itu adalah bahwa urine sebagian besar air, di mana rata-rata urine manusia terdiri dari 95 persennya air, sementara sisanya mengandung natrium dan klorida ion,” ujar ACS.

Air laut hampir 96,5 persen merupakan air dan sisanya memiliki unsur sodium dan klorida, meskipun dalam konsentrasi yang lebih tinggi. Namun ACS mengatakan konsentrasi natrium dan klorida iion dalam urine masih rendah daripada laut.

Sedangkan dilansir Daily Mail, faktor lain yang berperan serta dalam kehidupan laut itu adalah urea yang terkandung dalam urine.

“Sebagian tubuh kita memecah protein dalam makanan. Urea adalah senyawa sisa yang menghilangkan kelebihan nitrogen dalam tubuh kita,” ungkap ACS.

Berdasarkan data yang didapat organisasi kimia tersebut, jumlah urea yang telah dirilis ke samudera masih terbilang cukup minim. Mereka mencontohkan, volume di Samudera Atlantik yang 350 triliun liter, bila semua penduduk bumi ini pergi buang air kecil ke laut, maka rasio urea memasuki laut akan menjadi miniscule 60 bagian per triliun.

Dengan urea yang mengandung nitrogen terlepas ke lautan maka akan bergabung dengan air sehingga akan menghasilkan amonium. Amonium sendiri adalah makanan buat kehidupan tanaman laut.

“Setiap binatang laut juga kencing di dalam air. Bahkan, ikan paus misalnya bisa mengeluarkan 970 liter urine per harinya,” paparnya.

Meskipun sangat menguntungkan ketika membuang air kecil di laut, ACS mengimbau hal itu tidak dilakukan pada area kawasan yang dilindungi seperti terumbu karang atau bahkan kolam renang. Hal ini dikarenakan ketika asam urat bereaksi dengan klorin, dua senyawa akan terbentuk, yakni trichloramine dan sianogen klorida. Dua unsur itu terkait dengan masalah paru-paru dan juga dapat menyebabkan permasalahan pada jantung dan saraf.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

4 thoughts on “Peneliti Temukan Pentingnya Buang Air Kecil di Laut

  1. James
    August 27, 2014 at 11:57 pm

    mari kita Kencing ramai-ramai di laut ……atau air kencing ditampung lalu kalau sewaktu pergi kelaut baru di buang……yang jelas kalau pohon mangga di kencingin terus juga menyebabkan nanti buah mangganya manis-manis deh, sewaktu kecil di praktekkan

  2. pengamat
    August 28, 2014 at 12:45 am

    hahaha jaman gini masih percaya takhyul. Kagak boleh kencing sembarangan. Itu adab sopan santun bermasyarakat.

  3. James
    August 28, 2014 at 3:50 am

    Yang penting sih di Indonesia kencing sembarangan juga gak kena denda atau hukum, jadi sopan santun masyarakatmya juga gak ada, bukti dimana banyak bau pesing, toilet umum saja kotor bau dimana-mana gak keurus tapi diambil biaya, halah Indonesia nih !!!

  4. pengamat
    August 28, 2014 at 7:13 am

    sama juga di US masih banyak orang kencing sembarangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *