Pahlawan Oei Ing Tien Telah Wafat


Tiga tembakan salvo menandai prosesi pemakaman ala militer(18 Agustus, 2013)  bagi Indra Slamet Santosa yang terlahir dengan nama  Oei Ing Tien, dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama Malang Post.  Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Suropati, jalan Veteran, Malang. Indra Slamet, adalah pahlawan bagi Negara, memiliki tanda kehormatan Satyalencana I dan II, dan tanda kehormatan veteran RI bintang gerilya.

Prosesi pemakaman dipimpin oleh Komandan Upacara Letda Sugik dari Armed 1/105 Singosari. Bertindak sebagai Inspektur Kapten Sunaryo Wahyu SH dari Kumdam V Brawijaya.  “Bahwa Indra Slamet Santosa merupakan pejuang, yang memiliki Satyalancana l dan II veteran, serta bintang gerilya. Atas nama bangsa dan negara, TNI mempersembahkan kepada ibu pertiwi jasa almarhum,” teriak Sunaryo.

Pengebumian almarhum diawali prosesi oleh Romo Hari Pawanta. Kemudian dilakukan prosesi pelepasan burung merpati. Tembakan Salvo oleh pasukan kehormatan  sekitar 34 personil Armed 1/105 Singosari untuk yang terakhir turut mengantar pengebumian, diikuti genderang sangkakala Peltu Hartoyo dan Kopka Sudarmanto. Jenazah kemudian masuk liang kubur diiringi lagu Gugur bunga dan amazing grace oleh eMeLGe Voice pimpinan Edi Pramono

Siapakah Oei Ing Tien ini ?

Pahlawan yang nyaris terlupakan ini adalah ayahanda dari Drs. Hariadi columnist Feng Shui di Indonesia Media yang sudah belasan tahun rajin mengisi artikel tentang Feng Shui dio majalah kesayangan anda, dan beberapa kali mengadakan ceramah tentang Feng Shui dan Pijat terapi, di Duarte Inn.

Oei Ing Tien dilahirkan di Semarang pada 22 Mei 1922, jadi usianya 91 tahun. Namun sesuai tradisi Tionghoa, orang tua sepuh yang sudah meninggal berhak ditambah umur sampai tiga tahun. Yakni satu tahun untuk Bumi, satu tahun untuk udara dan satu tahun untuk laut. Indra wafat 13 Agustus 2013 itu, ditulis berumur 93 tahun di Persemayaman yayasan Gotong Royong, demikian keterangan dari Putera tertuanya Drs. Hariadi (67) yang ahli Feng Shui, dan pemilik Rumah Makan Ringin Asri di Malang itu.

Mengapa tadi dikatakan pahlawan yang nyaris terlupakan ?

Pasalnya adalah kepahlawanannya baru terkuak  saat almarhum sudah wafat. Karena selama ini Indra Slamet adalah orang yang low profile, tidak suka pencitraan, beliau memendam surat-surat sertifikat penghargaan.  Sertifikat berupa tanda jasa pahlawan dikeluarkan oleh Panglima TNI Gutomo pada November 1955. Pertama, dia mendapatkan Satyalentjana dari Menteri Pertahanan Djuanda tertanggal 5 Oktober 1958,  sebulan kemudian Presiden RI Soekarno, menganugerahkan Bintang Gerilya, tertanggal 10 November 1958.,  Kemudian pada tahun 1981, Indra menerima anugerah gelar kehormatan veteran pejuang kemerdekaan RI. Petikan surat keputusan gelar kehormatan ditujukan kepada“Oei Ing Tiem atau Indra Slamet Santosa di Jalan Oro-oro Dowo 2. Surat itu ditandatangani Laksamana TNI Sudomo selaku Wapangab atas nama Menteri Pertahanan.

Surat surat ini baru saja ditemukan dari lemarinya oleh anak-anaknya. Hal ini langsung dilaporkan ke Legiun Veteran RI, maka sontak urusan pemakaman yang sedianya akan di lakukan di TPU Sukun, diambil alih oleh Negara dan dialihkan ke Taman Makam Pahlawan Suropati.   Pengambilalihan pemakaman oleh negara itu, ditegaskan Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Inf. Gunawan Wijaya. “Melihat bintang jasanya seperti itu, sudah dipastikan almarhum bapak Indra Slamet Santosa adalah merah putih sejati,” tegas Dandim berapi-api.

 

Selama ini anak-anaknya hanya tahu bahwa ayahandanya melakukan perjuangan untuk kemerdekaan RI, tapi tidak sampai dihargai secara resmi oleh Negara.  Dari Legiun Veteran memang diketahui bahwa Indra Slamet Santosa seorang tagger yang menuliskan “Merdeka atau Mati” ditembok dan pagar-pagar juga di gerbong-gerbong kereta dari Surabaya sampai Malang dan sekitarnya. Coretan-coretan propagandanya justru memicu semangat juang para pemuda untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Indra juga dikenal sebagai seorang pelukis yang suka ikut bergerilya melawan penjajah. Ternyata Indra juga turut andil dalam peristiwa November 1945 di Surabaya.

Setelah zaman merdeka perjalanan hidupnya menekuni pekerjaan sebagai wartawan Jawa Pos sejak 1954,  Saat Kota Malang dipimpin Walikota Ebes Sugiyono, tahun 1966 ayahanda Drs Hariadi ini diangkat sebagai Kepala Departemen Penerangan Kota Malang. Sebagai PNS Indra pensiun sekitar tahun 1977 dan kembali aktif di dunia media cetak. Indra juga sempat menjabat jadi general manager (GM) Jawa Pos itu. Ayah empat anak yang pernah menjabat komisaris di majalah Liberti itu dikenal melalui tulisan Indra memberi semangat kepada warga Surabaya untuk mengusir penjajah.

Banyak handai taulan memberikan penghormatan terakhir diantaranya ; CEO Riau Pos H. Makmur SE Ak MM datang memberi penghormatan, Direktur Malang Post Juniarno D. Purwanto. Jajaran bos besar Jawa Pos. Antara lain Dorothea Eric Samola, Ratna Dewi Direktur Utama Jawa Pos Holding, Eddy Nugroho Direktur PT Jawa Pos Koran dan Andreas Didi Wakil Direktur PT Jawa Pos Koran, Pemred Malang Post, Sunavip Ra Indrata.

Indra meninggal di rumahnya jalan Taman Dieng V pada Selasa (13/ 8) sekitar pukul 06.:20 menghembuskan nafas terakhirnya lantaran sakit setelah terjatuh 5 bulan yang lalu ditambah diabitesnya .  Almarhum telah pergi meninggalkan: Yang Lisa Lestari istri almarhum, empat anak yakni Hariadi, Melly Sri Wigati, Sri Rahayu dan Hariman Suwito Wibowo.

Meninggalkan enam cucu Kusno Mudiarto (anak Hariadi yang tinggal di San Diego), Ely Widiastuti (anak Hariadi), Kayla Natalia (anak Melly Sri Wigati), Angela (anak Sri Rahayu), Kiara (anak Mely) dan Kenzo (Sri Rahayu). Serta empat cicik, yakni Indira, Theo, Philip dan Gita.

‘’Satu cucu dan dua cicit tinggal dan hidup di Amerika, yakni Kusno Mudiarto dan dua anaknya Philip dan Gita, Kusno adalah anak pertama Hariadi,’’ urai Lisa.

Foto : dari wartawan Malang Post

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Pahlawan Oei Ing Tien Telah Wafat

  1. J.T.A Prasistiyo
    December 18, 2017 at 9:46 am

    Ikut mendoakan Beliau dan saya bangga mengetahui pak Oei putra Indonesia sejati tnggal di Malang . Semoga Belaiu tenang dan damai diatas sana karena doa dan rasa syukur bening dan terima kasih bangsa dan negara Republik Indonesia.

  2. Perselingkuhan+Intelek
    December 19, 2017 at 12:10 am

    Oei Ing Tien adalah salah seorang Pahlawan Indonesia keturunan Tionghoa yang diakui secara resmi oleh Negara dan Pemerintah diantara sekian banyak Pahlawan Keturunan Tionghoa lainnya yang tidak dikenal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *