Mengapa AS dan Negara Barat ‘Takut’ dengan Huawei?


Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang belakangan menjadi sorotan internasional bukan soal tarif ekspor-impor barang semata. Ada yang lebih jauh dari itu. Peristiwa penangkapan Meng Wanzhou, kepala keuangan sekaligus putri pendiri perusahaan teknologi China, Huawei, di Kanada Sabtu lalu menggambarkan ada perang yang lebih dari sekadar persoalan tarif ekspor-impor, yaitu dominasi industri teknologi informasi.

Penangkapan Meng itu dilakukan atas permintaan pemerintah AS kepada Kanada.

Sejauh ini dikatakan penangkapan Meng karena ada dugaan Huawei menjual teknologinya kepada Iran, dan hal itu melanggar apa yang disebut sanksi AS terhadap Iran. Huawei adalah perusahaan teknologi China kedua yang diutuduh melanggar sanksi, yang pertama adalah ZTE pada 2017.

Dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (6/12), AS menjatuhkan sanksi terhadap ZTE dengan melarang perusahaan itu membeli komponen elektronik buatan AS, terutama chip telekomunikasi yang dibuat oleh Qualcomm Inc.

Larangan itu akhirnya memang dicabut setelah ZTE sepakat membayar denda dan menurut kolumnis Bloomberg, Noah Smith, Huawei juga tampaknya akan berakhir seperti ZTE. Namun rangkaian peristiwa ini, kata Smith, memperlihatkan perusahaan China masih bergantung pada teknologi buatan Amerika. AS saat ini masih menjadi pembuat chip terbaik di dunia. China memproduksi banyak elektronik tapi tanpa chip dari AS produk buatan perusahaan seperti Huawei kualitasnya masih lebih rendah.

huawei Reuters

 

Soal larangan ekspor atau ancaman lainnya memang pada akhirnya bukan sekadar sanksi tapi intinya ingin mempersulit pesaing utama perusahaan teknologi Amerika. Huawei baru saja melampaui penjualan Apple dan menjadi perusahaan pembuat ponsel terbesar kedua di dunia setelah Samsung.
Dalam tulisan tajuk rencana di tabloid China Global Times, dikatakan AS menangkap Meng karena alasan persaingan bisnis.

Sejumlah pengamat memperingatkan, penangkapan Meng bisa berakibat besar bagi hubungan AS-China.

“Kasus ini semacam hentakan keras yang bisa mengurai hubungan AS-China,” kata Scott Kennedy, pengamat ekonomi China di lembaga Pusat Studi Internasional dan Strategis di Washington.

Sebagai perusahaan top di sektor teknologi, Huawei punya peran penting dalam ambisi China menjadi negara dengan teknologi superpower di dunia. Huawei juga kini tengah berlomba mengembangkan teknologi 5G dan menjadi andalan China untuk mendominasi jaringan nirkabel supercepat dunia.

Namun kekhawatiran soal ponsel Huawei yang bisa mengancam keamanan negara merintangi perusahaan ini untuk tumbuh berkembang di luar negeri. Intelijen AS sudah memperingatkan agar warganya tidak memakai ponsel Huawei dan para pegawai di instansi pemerintah dilarang membeli peralatan elektronik buatan Huawei.

Juru bicara Departemen Kehakiman Kanada mengatakan AS ingin mengekstradisi Meng. Menurut pejabat keamanan, Departemen Kehakiman AS menangkap Meng sebagai bagian dari operasi penyelidikan.

Alasan keamanan juga menimbulkan masalah di Inggris. Selandia Baru dan Australia melarang peralatan Huawei beroperasi di jaringan 5G

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

One thought on “Mengapa AS dan Negara Barat ‘Takut’ dengan Huawei?

  1. Perselingkuhan Intelek
    December 8, 2018 at 10:46 pm

    yang di Takutkan bukan Huawei nya tapi China nya, juga dikarenakan Perusahaan Huawei adalah Perusahaan Ponsel bakal terbesar di Dunia dan yang mempelopori G5 di dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *