LIPI Ingatkan Bahaya Chaos Mirip Peristiwa 1998


Ancaman PHK dan naiknya harga pangan bisa menimbulkan chaos.

Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberi imbas pada sektor-sektor kebutuhan masyarakat.

Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dan melambungnya harga kebutuhan pokok saat ini dikhawatirkan bisa menimbulkanchaos, seperti peristiwa 1997-1998 lalu.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, mengatakan gejolak politik sebenarnya tidak akan bisa membuat situasi jadi rusuh. Tapi, kalau disusul dengan gejolak ekonomi, potensi rusuh sangat besar.
“Sebergejolak apapun politik, kalau tidak diberikan pamungkas dengan krisis ekonomi, biasanya tidak akan terjadi semacam chaotic, tidak ada terjadi gerakan revolusi,” kata Siti Zuhro, usai acara diskusi di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2015.
Dia menjelaskan, dinamika politik hanya perdebatan. Terutama dilakukan oleh elit-elit saja. Tapi, politik bukan menjadi kebutuhan dasar semua masyarakat.
“Ketika diberikan, istilahnya dikerucutkan kemerosotan ekonomi, yang bebannya semakin berat untuk masyarakat yang tidak beruntung, ya itu yang akan menimbulkan satu keadaan yang tidak kondusif untuk Indonesia,” jelasnya.
Dia mengatakan, pemerintah harus segera membantu masyarakat yang tidak berdaya secara ekonomi. Apalagi, ada 60 persen masyarakat Indonesia menengah ke bawah dan terkena imbas krisis.
“Pemerintah harus hadir, karena bagaimanapun juga dengan peningkatan harga BBM (bahan bakar minyak), beras, dan sebagainya, yang saya sebut kebutuhan mendasar, kalau itu menjadi langka dan mereka kesulitan untuk menentukan makan nanti siang atau besok, itu sudah ada keresahan,” ujarnya.
Ketika keresahan mulai makin tinggi, maka potensi marah dan rusuh bisa saja terjadi(.V V / IM)
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *