Lawatan Jokowi ke AS di tengah kabut asap diserang habis-habisan


Presiden Joko Widodo alias Jokowi terbang ke Amerika Serikat guna bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan para pengusaha. Banyak pihak menyayangkan lawatan ini. Pasalnya, Jokowi pergi di tengah bencana kabut asap marak meliputi sebagian wilayah Indonesia.

Lawatan Jokowi sebenarnya bertujuan mencari investor dari Negeri Paman Sam itu, terutama bagi investasi ekonomi digital kreatif. Sehingga banyak founder startup dalam negeri diboyong Jokowi untuk bertemu dengan Obama dan pengusaha Amerika.

Meski bertujuan baik, Jokowi tetap dianggap ‘kabur’ dari masalah kabut asap. Protes keras banyak di lontarkan dari kalangan pejabat hingga rakyat.

Jokowi yang rencananya bakal mengunjungi banyak tempat di Amerika mendadak berubah pikiran. Dia malah mempercepat kunjungannya. Bekas Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sengaja percepat kunjungannya lantaran mendapat banyak protes rakyat.

“Saya akan batalkan perjalanan ke San Fransisco karena banyak keluhan di masyarakat. Saya akan balik langsung menuju Palangkaraya atau Sumsel, Palembang,” kata Jokowi kepada Luhut melalui sambungan telepon, dikutip dari Antara.

Percepatan kunjungan Jokowi tentu membuat pelbagai macam agenda di Amerika batal. Sejumlah agenda batal itu, di antaranya santap pagi dengan Ventures Capital yakni Sequoia Capital, Accel, Kliener, Perkins Caufield Briers, Tiger Global, Andreessen Horowitz, dan Coatue Management. Dengan start up Indonesia yang semula akan mengikuti kegiatan tersebut yakni Tokopedia, GO-JEK, Traveloka, Kaskus, dan Matahari Mall.

Jokowi semula juga akan berkunjung ke Museum Sejarah Komputer dan melakukan ‘Greetings’ dengan CEO Microsoft. Selain itu, Presiden Jokowi semula akan berkunjung ke FacebookHeadquarter, Googleplex, dan Kantor Marvell Technology Group (MTG).

Berikut banyak kritikan kepada Jokowi saat lakukan lawatan ke Amerika, Selasa (27/10):

1.\Kunjungan Jokowi tak ada gunanya

 Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengkritik kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat (AS). Menurutnya lawatan tersebut tidak akan ada gunanya. Sebab menurut Fadli masih banyak permasalahan di dalam negeri yang perlu segera diselesaikan. Misalnya permasalahan kabut asap dan penetapan APBN 2016.

“Presiden ini tidak serius, kepergian ke Amerika tidak ada hasilnya, dampaknya nasional kepada kita. Yang lebih banyak kepentingan Amerika, kita melayani Amerika. Apalagi presiden tidak disambut official Amerika. Saya menyayangkan kunjungan presiden ke Amerika, saya yakin tidak banyak gunanya, di tengah asap, pembahasan APBN (2016), APBN ini kan belum selesai, tapi ditinggalkan begitu saja, ya tertunda,” kata Fadli di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan,Jakarta, Senin (26/10).

Selain itu, bagi Fadli ada pula masalah bencana asap yang harus segera dijadikan bencana nasional. Hal tersebut karena menurutnya sudah melibatkan banyak provinsi, mempengaruhi kesehatan, dan pendidikan.

“Kita lihat tidak ada keseriusan presiden, di tengah persoalan asap. Di Amerika tidak ada sambutan luar biasa, kunjungan ini lebih banyak mubazir lah,” tuturnya.

2.Tidak punya agenda penting

 Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra kritik habis-habisan lawatan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat. Dia merasa Jokowi tak memiliki agenda penting, seperti bawaq masalah Freeport.

Menurut Yusril, saat ini pemerintah Indonesia harus lebih fokus menangani bencana kebakaran hutan dan dampak asap yang telah menimbulkan korban jiwa, serta ancaman kesehatan dan kerusakan lingkungan yang teramat parah. Dengan kondisi seperti itu, lanjutnya, agak kurang tepat bila Jokowi lebih memilih meninggalkan Indonesia tanpa agenda yang jelas.

“Pas saya dengar bahwa dari Mas Pram, Presiden tidak bawa agenda Freeport, di situ berarti tidak ada agenda yang mendesak. Jadi seharusnya di sini saja, urus asap,” ujarnya, Senin (26/10).

3.Jokowi diminta contoh Obama

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyayangkan kepergian Presiden Joko Widodo ke Amerika. Menurut Yusril, seharusnya Presiden Jokowi lebih mementingkan permasalahan yang terjadi di dalam negeri yakni kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera serta dampak kabut asap.

“Saya sangat menyayangkan kepergian presiden Jokowi ke Amerika. Padahal di Indonesia sedang kena musibah (kabut asap),” ujar Yusril pada saat jumpa pers perihal peryataan sikap PBB terhadap kinerja satu tahun Jokowi di kantor PBB, Pasar Minggu, Senin (26/10).

“Presiden AS, Barrack Obama yang batal pergi ke Korea Selatan karena terjadi tumpahan minyak di pesisir Pantai California. Hal tersebut yang seharusnya dicontoh oleh Presiden Jokowi,” sambungnya.

4.Jokowi akui dikritik rakyat gara-gara asap

 Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat mendapatkan banyak kritik dari masyarakat Indonesia. Sebab, Jokowi pergi ke Amerika disaat sejumlah wilayah Indonesia diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.

Jokowi pun lantas membatalkan rangkaian agenda di Amerika. Dia tak jadi ke San Fransisco untuk bertemu dengan orang-orang penting. Jokowi harusnya dijadwalkan berada di San Fransisco dari 27 Oktober hingga 29 Oktober.

“Saya akan batalkan perjalanan ke San Fransisco karena banyak keluhan di masyarakat,” kata Jokowi kepada Luhut melalui sambungan telepon, dikutip dari Antara, Senin (26/10).

Semula Presiden Jokowi dan rombongan akan berangkat ke Bandara Internasional San Fransisco pada Selasa (27/10) sore.

Dengan begitu, Presiden Jokowi membatalkan sejumlah agenda di antaranya santap pagi dengan Ventures Capital yakni Sequoia Capital, Accel, Kliener, Perkins Caufield Briers, Tiger Global, Andreessen Horowitz, dan Coatue Management. Dengan start up Indonesia yang semula akan mengikuti kegiatan tersebut yakni Tokopedia, GO-JEK, Traveloka, Kaskus, dan Matahari Mall.( Mdk / IM )

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *