Sebuah bom mobil meledak di luar konsulat Swedia di kota Benghazi, Libia, Jumat (11/10). Ledakan terjadi selang sehari setelah Perdana Menteri Libia Ali Zeidan diculik dan disandera.
“Sebuah ledakan kuat di depan konsulat Swedia menyebabkan kerusakan serius pada bangunan dan bangunan di dekatnya namun tidak ada korban,” kata pejabat keamanan Kolonel Abdullah Zaidi.
Insiden ledakan itu makin mempertajam sorotan terhadap masalah keamanan Libia sejak pemberontakan yang menggulingkan diktator Moammar Kadhafi pada tahun 2011.
Misi Swedia adalah salah satu dari beberapa kantor diplomatik yang tersisa di timur kota Benghazi. Wilayah ini merupakan tempat lahirnya pemberontakan tapi sekarang sering melihat serangan terhadap aparat keamanan dan lembaga asing.
Konsulat Swedia sebenarnya tidak jauh dari konsulat Mesir, yang juga dibom pada bulan Agustus lalu. Namun serangan terburuk terjadi pada September 2012, ketika orang-orang bersenjata menyerang konsulat AS, membunuh Duta Besar Chris Stevens dan tiga orang Amerika lainnya.
Secara rutin, serangan tersebut dipersalahkan pada Islamis, namun tidak pernah ada klaim dari mereka. Sejauh ini, juga belum ada kelompok yang mengklaim serangan terhadap konsulat Swedia
Related Posts
