Katup Uji Menghentikan Tumpahan Minyak


New Orleans-MI: Masyarakat Teluk Meksiko di kota New Orleans menyambut gembira atas pengumuman baik dari BP (British Petroleum) maupun Ketua penanggulangan bencana tumpahan minyak AS bahwa katup uji telah berhasil menghentikan kobocoran sumur minyak.  Keberhasilan ini merupakan langkah awal untuk mengakhiri drama 87 hari bencana yang menggemparkan seluruh dunia.

BP yang diwakili senior wakil presiden, Kent Wells, mengatakan,”ini masih dalam tahap uji coba. Dibutuhkan paling tidak waktu 48 jam untuk memastikan kebocoran benar-benar berhenti”. Kemudian Kent Wells menambahkan, tentu saja, kami berharap kebocoran akan berhenti secara permanen.

Uji coba ini sempat tertunda dua hari, karena yang pertama mengalami kegagalan. Setelah prosedur uji coba dianalisa oleh ilmuwan pemerintah, kemudian insinyur BP mengganti dengan katup uji terbaru.

Sementara itu, Thad W. Allen, ketua penanggulangan bencana AS menyebutkan,  meskipun para ilmuawan masih kawatir, namun ini adalah berita dahsyat bahwa kebocoran sumur minyak telah berhasil ditutup.

“Ilmuwan pemerintah dan insinyur BP akan terus memonitor tutup uji dengan periode 6 jam selama 48 jam. Jika tekanan berkurang dari 6 ribu pound per-inchi, berarti masih ada kebocoran, maka tutup akan dibuka, dan minyak akan kembali menyembur. Tapi, Kita berharap tutup akan bekerja sempurna”, jelas Thad Allen kepada para wartawan.

Monitoring 48 jam ini disebut dengan istilah “well integrity”. Data-data yang dikumpulkan selama proses monitoring akan diolah dan dianalisa. Dari sini, para ilmuwan pemerintah dan insinyur BP akan menentukan langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Dari gedung putih, presiden Obama menyampaikan pesan singkat yang disiarkan  langsung oleh berbagai stasiun TV secara nasional pada Kamis malam (15 Juli 2010), dengan mengatakan bahwa keberhasilan menghentikan bocoran minyak merupakan pertanda positif.

Beberapa masyarakat yang ditemui kontributor Indonesia Media menyambut gembira berita ini. Namun salah seorang yang mengaku bernama Foyltlin, 43 tahun menyampaikan, “ini baru permulaan, masih banyak persoalan yang menunggu di depan. Tumpahan minyak tertinggal harus segera dibersihkan, ganti rugi segera diselesaikan”. Foyltlin mengaku adalah keluarga nelayan yang merasakan langsung akibat dari bencana tumpahan minyak.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *