Kapolri: Tidak Ada Pembunuhan Massal + Kapolri Akan Cek Video Pembantaian Warga Mesuji


Kapolri Jenderal Timur Pradopo membantah adanya peristiwa pembunuhan massal di Kabupaten Mesuji, Lampung. Sejauh pengetahuan Kapolri, sepanjang 2011, hanya tercatat dua peristiwa pembunuhan di dua daerah yang berbeda.

Bantahan Kapolri disampaikan di hadapan Komisi III DPR, Rabu (14/12) malam. Komisi III DPR memanggil Kapolri untuk menjelaskan duduk persoalan dugaan adanya pembunuhan massal di Mesuji yang menewaskan setidaknya 30 orang.

Sebelumnya, Komisi III DPR menerima kehadiran sejumlah petani Mesuji yang melaporkan adanya pembunuhan massal. Mereka datang dengan bukti video pembunuhan massal yang diputar di hadapan Komisi III DPR. Pembunuhan massal tersebut diduga terkait dengan perluasan usaha PT Silva Inhutani yang dilakukan sejak 2003.

 

Kapolri Akan Cek Video Pembantaian Warga Mesuji

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Timur Pradopo, menjelaskan, tragedi pembantaian terhadap para petani yang sempat dilaporkan kepada Komisi III DPR RI pagi tadi, terjadi pada dua lokasi dengan nama daerah yang sama, yaitu Mesuji.

“Jadi setelah kita teliti, ada dua kejadian, dan keduanya sudah ditangani polisi sesuai dengan aturan dan ketentuan. Yang pertama ada kejadian pada tanggal 21 April 2011 di Kecamatan Mesuji Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kemudian yang kedua terjadi pada tanggal 11 November 2011 di Kabupaten Mesuji, Propinsi Lampung,” ujar Timur usai rapat dengan anggota Komisi III DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (14/12/2011) malam.

Timur menambahkan, kedua kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian, bahkan untuk kejadian di Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan, telah ditetapkan 6 orang tersangka dan sedang menjalani proses persidangan.

“Yang jadi tersangka 5 orang dari pihak perusahaan perkebunan dan 1 orang warga sipil,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan, untuk kasus di Mesuji Sumatera Selatan, telah menyebabkan 7 orang meninggal dunia. “Jadi yang di Sumatera Selatan itu ada 6 tersangka dan jumlah korban yang meninggal ada 7 orang,” ungkapnya.

Terkait dengan rekaman video pembantaian yang mengakibatkan korban meninggal, Timur mengatakan akan meneliti rekaman tersebut. “Kita akan cek. Tentu dalam proses pengadilan, jika nanti terungkap seperti itu di pengadilan, ya kita liat saja nanti di pengadilan,” ungkapnya.

“Sekali lagi, jadi ada pengeroyokan, ada orang meninggal dunia. Masalah itu dipenggal atau lain sebagainya, nanti diungkap dalam sidang peradilan. Semua kasus itu ditangani oleh Polda dan diselesaikan oleh Polda. Dan semua sudah masuk dalam proses peradilan,”

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *