Kala Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial Selain Demo


 

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIPMegawati Soekarnoputri mempertanyakan peran dan sumbangsih generasi milenial terhadap negara selain berunjuk rasa seperti yang dilakukan mahasiswa beberapa pekan terakhir.

“Apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja? Nanti saja di-bully, saya enggak peduli,” kata Megawati dalam acara peresmian kantor DPP PDIP secara virtual, Rabu (28/10).

“Yang mau demo-demo, ngapain sih kamu demo-demo? Kalau enggak cocok pergi ke DPR, di sana ada yang namanya rapat dengar pendapat, itu untuk terbuka bagi aspirasi kalian,” tambahnya.

Megawati menyinggung aksi demonstrasi yang terjadi beberapa pekan terakhir sejak Omnibus Law UU Cipta Kerja disahkan DPR. Demo itu notabene digerakkan oleh kalangan mahasiswa di berbagai daerah.

Demonstrasi di Jakarta yang berujung kericuhan dan perusakan fasilitas umum itu disorot Megawati. Dia menekankan bahwa demo memang boleh dilakukan, tetapi ada batasannya.

“Tapi adakah, jawab, aturannya bahwa [demonstrasi itu] untuk merusak? Enggak ada. Kalau ada orang bilang ‘ada bu’, mana dia? Sini, kasih tau sama saya,” ucap Megawati.

Dia menegaskan bahwa ada tempat yang lebih baik jika ingin menyampaikan aspirasi, yakni di DPR. Apabila ada kebijakan pemerintah yang kurang baik, lanjutnya, semua kalangan bisa menyampaikan lewat DPR ketimbang demonstrasi.

Megawati mengaku sudah meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak terlalu memanjakan anak muda saat ini yang kerap disebut sebagai generasi milenial. Lebih baik generasi milenial menunjukkan terlebih dahulu sumbangsihnya terhadap kemajuan negara di masa kini.

 

 

“Saya bilang ke presiden, jangan dimanja,” kata Megawati.

“Dibilang generasi kita adalah generasi milenial, saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang sudah tahu teknologi seperti kita bisa viral tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Megawati juga mengaku kesal hingga saat ini masih dituduh sebagai antek Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dia menegaskan selama ini tidak pernah ada bukti bahwa dirinya terkait dengan PKI. Terlebih, dirinya pernah menjadi anggota DPR di zaman pemerintahan Orde Baru.

“Jangan hanya untuk membohongi rakyat lama-lama saya kesal,” ( CNN / IM )

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *