Suhu rata-rata dunia mencapai 16,6 derajat Celsius bulan lalu dan menjadikannya bulan terpanas dalam catatan sejarah.
Menurut data yang dirilis Kamis (20/8) oleh Badan Kelautan dan Atmosfir Nasional Amerika (NOAA), angka itu lebih tinggi 0,14 derajat dari rekor tahun 1998 dan 2010.
NOAA mulai mencatat suhu Bumi tahun 1880. Data terpisah oleh Badan Antariksa Amerika (NASA) dan badan cuaca Jepang juga menunjukkan suhu rata-rata Bumi mencetak rekor tertinggi bulan lalu.
Suhu rata-rata sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini juga terpanas untuk periode tersebut dalam catatan sejarah, kata NOAA. Suhu rata-rata tujuh bulan pertama 2015 adalah 14,7 derajat Celsius, lebih tinggi dari suhu rata-rata Bumi sepanjang abad ke-20.
Dengan kondisi ini, NOAA bisa hampir memastikan tahun 2015 akan menjadi tahun terpanas Bumi dalam catatan sejarah.
Kalangan ilmuwan iklim mengatakan tingginya suhu saat ini disebabkan perubahan iklim akibat aktivitas manusia serta fenomena El Nino yang kuat tahun ini. El Nino adalah menghangatnya kawasan Samudera Pasifik dekat garis khatulistiwa yang mengubah cuaca diseluruh dunia selama kira-kira setahun.
Naiknya suhu laut berdampak besar pada kenaikan suhu rata-rata Bumi tahun ini. Suhu laut mencapai angka rekor bulan lalu dan juga lebih tinggi dari suhu rata-rata laut sepanjang abad ke-20.
Suhu panas ini paling terasa di sebagian besar wilayah Eropa dan Timur Tengah.
Sembilan dari ke-10 bulan terpanas dalam catatan sejarah terjadi sesudah tahun 2005, menurut NOAA. Badan itu juga mengatakan 22 dari ke-25 bulan terpanas dalam catatan sejarah terjadi setelah tahun 2000, sementara tiga bulan lainnya adalah pada tahun 1998 dan 1997.
Para ilmuwan mengatakan ini adalah bukti suhu Bumi terus meningkat sejak 1998 meskipun ada pihak-pihak yang terus meragukan perubahan iklim.( VOA / IM )