Jokowi, JK, dan Dahlan Iskan Juarai Bursa Bakal Cawapres + Gesekan Jelang Pemilu Jangan Lahirkan Kekerasan Fisik


Pusat Data Bersatu (PDB) menemukan setidaknya ada 10 nama bakal calon wapres yang bisa diterima publik di perkotaan.

Seperti diungkapkan salah satu pendiri PDB, Pieter F. Gontha di Jakarta, Jumat (21/2), Gubernur DKI Jakarta Jokowi tetap berada di urutan teratas bila maju sebagai cawapres di pemilu mendatang dengan raihan 14,5 persen suara.

Sebagai capres, Jokowi juga di tempat teratas dengan 31,8 persen, jauh mengungguli Prabowo Subianto di tempat kedua dengan 12,8 persen.

Wapres periode 2004-2009 Jusuf Kalla menjadi cawapres dengan elektabilitas tertinggi kedua dengan raihan 11,2 persen, diikuti Dahlan Iskan dengan 6,4 persen suara.

Lalu Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan 5,9 persen, dilanjutkan dengan Hatta Rajasa 4,5 persen, Mahfud MD 4,4 persen, Hary Tanoesoedibjo dengan 3,9 persen, dan Chairul Tanjung dengan 3,1 persen.

Dua tempat buncit ditempati Puan Maharani dengan 2,3 persen dan Gita Wirjawan dengan 2,0 persen. Sementara sebanyak 41,7 persen responden memilih tak menjawab.

Survei dilakukan dengan teknik wawancara pada 7-10 Februari 2014, dengan 1200 responden di 15 kota besar di Indonesia. Responden adalah pemilik dan pemakai telepon, yang dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon residensial dari PT Telkom.

Margin of error riset itu adalah plus minus 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

PDB mengakui survei itu tidak mewakili penduduk Indonesia secara keseluruhan, tetapi menggambarkan masyarakat perkotaan yang memiliki telepon residensial.

Gesekan Jelang Pemilu Jangan Lahirkan Kekerasan Fisik

Situasi memanas jelang pemilu merupakan sesuatu yang wajar. Hal itu dikarenakan peserta pemilu memiliki misi dan visi yang beragam. Selain itu, persaingan meraih kemenangan sangat ketat dan keras. Maka gesekan-gesekan di lapangan sesungguhnya merupakan sesuatu yang sudah terprediksi.

“Yang harus dihindari adalah gesekan yang menjurus ke aksi kekerasan fisik. Demokrasi menjunjung tinggi perbedaan, akan tetapi perbedaan itu harus diekspresikan pada ide dan gagasan,” kata Peneliti dari Formappi Lusius Karus di Jakarta, Sabtu (22/2).

Lusius mengharapkan pemilu 2014 menjadi pertarungan ide dan gagasan. Partai politik (parpol) dan calon legislatif (Caleg) harus mempersenjatai diri dengan gagasan inovatif dan kreatif dalam berkampanye.

“Jika persaingan yang muncul adalah kumpulan gagasan yang beragam, maka demokrasi akan diperkaya,” tambahnya.

Menurutnya, Pemilu damai merupakan tuntutan mutlak dalam pelaksanaan pemilu 2014. Tanggung jawab itu harus merupakan kesadaran semua warga karena pertarungan ide dan gagasan hanya mungkin dalam kondisi aman dan damai tersebut.

Dengan demikian partai politik, peserta pemilu yaitu parpol, caleg dan capres harus menjaga agar tidak menggunakan cara-cara provokatif dalam mengejar kemenangan.

“KPU dan Bawaslu haruslah merupakan lembaga profesional yang tegas dalam menegakkan aturan, sehingga peluang penyimpangan yang mengganggu pelaksanaan pemilu terhindarkan. Sikap tegas penyelenggara pemilu akan memberikan jaminan keamanan penyelenggaraan pemilu,” ujarnya.

Lusius menambahkan, supaya alat-alat negara yang terlibat dalam penertiban penyelenggaraan pemilu harus bersikap netral agar tidak menimbulkan kemarahan kelompok kepentingan yang merasa dirugikan.

Dengan kesuksesan pemilu yang berlangsung aman, kata dia, maka harapan kepada pemimpin yang baru terpilih untuk membangun bangsa akan terbuka.

“Pemilu yang aman juga akan memberikan legitimasi yang besar kepada pemimpin karena rakyat tidak terpecah dalam pelaksanaan pemilu,” pungkasnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

2 thoughts on “Jokowi, JK, dan Dahlan Iskan Juarai Bursa Bakal Cawapres + Gesekan Jelang Pemilu Jangan Lahirkan Kekerasan Fisik

  1. James
    February 22, 2014 at 9:34 pm

    Jokowi 4 President

  2. pengamat
    February 23, 2014 at 12:46 am

    Tidak mungkin HT yang baru masuk partai hanura kemaren sore bisa langsung jadi wapres. Ini harusnya ditinjau ulang oleh partai hanura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *