Bekasi- Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, tidak mematuhi perintah Wali Kota supaya pindah kebaktian di gedung pemuda, Bekasi Timur.
Ibadat mingguan yang dipimpin pendeta Luspida Simanjuntak, tetap mereka laksanakan di lahan kosong seluas 220 meter persegi Kampung Ciketing Asem, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, yang bermasalah karena diprotes warga.
Padahal Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad, Jumat lalu, telah mensosialisasikan pemindahan kegiatan kebaktian jemaat HKBP itu untuk sementara waktu sambil menunggu keputusan tetap terkait lahan yang bisa dibangun gereja. “Mereka tetap kebaktian di sana,” kata Komisaris Besar Imam Sugianto, Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi kepada Tempo, Ahad (15/8).
Menurutnya, jemaat HKBP tetap kebaktian dengan dalih masalah perizinan terkait rencana pembangunan gereja yang akan mereka didirikan. Adapun kegiatan ibadat kebaktian, selama tidak ditentang warga tidak ada masalah. “Kalau ada protes dan terjadi bentrok fisik, tugas kami melakukan evakuasi,” katanya.
Pada kegiatan ibadah hari ini, warga Mustika Jaya tidak lagi melakukan protes dengan cara berdemonstrasi. Sehingga, kebaktian berjalan lancar, mulai pukul 09.00- 10.00 WIB.
Warga muslim memutuskan tidak melakukan protes keras seperti yang dilakukan pada pekan-pekan sebelumnya.
Menurut Murhali Barda, tokoh muslim Kota Bekasi, warga tidak melakukan protes karena ingin memberikan pengertian kepada masyarakat luas bahwa umat muslim menghormati keputusan pemerintah daerah. “Kami juga memberi kelonggaran kepada jemaat untuk berfikir positif tentang apa yang mereka lakukan selama ini,” kata Murhali.
Menurut Ketua Front Pembela Isalam (FPI) Bekasi Raya itu, kegigihan jemaat HKBP kebaktian di lahan kosong itu meski diminta Wali Kota pindah adalah bentuk provokasi.
Apabila warga muslim marah dan melakukan aksi anarkis, maka mereka menyiarkan ke masyarakat luas bahwa jemaat HKBP Bekasi teraniaya. “Mereka itu mengamen,” kata Murhali.
Sementara itu, jemaat HKBP bertolak menuju Jakarta seusai kebaktian. Sekitar pukul 13.00 WIB, mereka menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia. Jemaat HKBP menuntut Pemerintah, supaya bersikap adil dan memberikan ruang bebas untuk mereka beribadat.
Related Posts
