Jay Chou Hibur Ribuan Penggemar di Jakarta


Sekitar 10.000 penonton King of Mandopop (pop mandarin) asal Taiwan, Jay Chou mengaku puas, kendatipun harus mengeluarkan biaya tiket yang agak mahal. Penonton larut dari awal sampai akhir pertunjukan, mengikuti bait demi bait lyric lagunya Jay. Konser yang rencananya dimulai pukul 19.00, ternyata sempat molor (ngaret), atau tertunda sampai setengah jam. Jay tampil dengan beragam jenis musik, dari yang nge-beat sampai lagu romantis. Tiwi, salah satu penonton dan anggota FFoJC (Fanatic Fans of Jay Chou) asal Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) mengaku senang bisa nonton konser Jay di Jakarta. “Saya, teman-teman di FFoJC sudah lama mengimpikan nonton konser Jay Chou di Jakarta. Dua tahun lalu, kami berempat terpaksa harus pergi ke KL (Kuala Lumpur, Malaysia) untuk nonton konser yang sama,” Tiwi, pemilik wajah cantik mengatakan kepada Harian Nusantara beberapa waktu yang lalu.
Tiwi mengaku sempat mengeluarkan biaya besar untuk nonton di KL. Tiket untuk VVIP se-harga Rp 2.200.000. Harga tersebut belum termasuk tiket pulang pergi Jakarta-KL. Sehingga waktu itu, ia berpikir, kalau konser Jay digelar di Jakarta, biayanya tidak terlalu besar. “Kalau tiket VVIP di Jakarta, harganya Rp 5 juta. Tapi saya tidak keluar biaya beli tiket. Hitung-hitungannya, lebih murah nonton di sini (Jakarta).”
Tiwi, yang sehari-hari bekerja di perusahaan shipping construction di Banjarmasin terpaksa bolos kerja selama beberapa hari. Demi untuk melihat artis pujaan, ia juga sudah membuntuti Jay sejak di Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) Cengkareng. “Sejak di KL, saya sudah berharap Jay Chou bisa konser di Indonesia. Ada beberapa fans yang ikut ke bandara. Tapi kami juga tidak bisa mendekat, karena dikawal ketat petugas keamanan.”
FFoJC didirikan pertama kali 10 Oktober 2010. Sekarang, jumlah anggotanya mencapai sekitar 50 orang dari berbagai daerah. Acarangumpul biasanya diadakan sekali dalam setiap dua bulan. Misalkan ada anggota yang berasal dari Medan atau Palembang mau datangngumpul di Jakarta, biasanya mereka info melalui sosmed (social media seperti facebook, twitter). “Sampai saat ini, kami sudah mengadakan sembilan kali gathering (acara ngumpul). Tempatnya pindah-pindah, tapi sebagian besar di Jakarta.”
 
Tiwi melihat figure Jay, bukan hanya sebagai selebritis Mandopop, tapi juga panutan anak-anak muda. Jay dikenal sangat sayang dengan Ibunya di Taiwan. Apalagi, falsafah bakti di tengah keluarga orang Tionghoa sangat dijunjung tinggi. Sisi yang paling menyolok dari Jay Chou, dia seorang multi talent. Selain bisa memainkan semua alat music, Jay juga mencipta lagu, sebagai model, dan lain sebagainya. Anggota FFoJC mengaku, sebagian besar search lagu-lagunya di Youtube to MP3. “Tetapi kalau film, biasanya beli VCD nya.”
 
 
Di Tempat yang sama, mantan artis cilik Indonesia juga mengaku, sebagai penggemar fanatic Jay. Ia hafal dengan lirik lagu-lagu Jay terutama yang romantic. Selama kunjungan di Jakarta, Tina menyempatkan diri datang ke acara konferensi pers Jay di Jakarta. Tina yang fasih berbahasa mandarin suka dengan Jay, terutama penampilannya yang cool. “Saya sudah lama tunggu konser Jay di Jakarta. Sekarang, kesempatan saya melihat langsung penampilannya,” Tina mengatakan kepada Harian Nusantara.
 
Sementara itu, Telly dari pihak sponsor konser Jay, Kaspersky sudah yakin dengan animo penggemar Jay di Indonesia. Sehingga Kaspersky, perusahaan multinational yang mengontrak Jay sebagai model/duta sangat senang bisa menyelenggarakan konser di Jakarta. “Kami juga melihat, acara konser ini sebagai bagian dari jalinan kerjasama dengan para users, pelanggan kami di Indonesia. Jay sebagai ambassador Kaspersky, dan kami yakin bahwa konser ini menjadi bagian dari strategi pemasaran perusahaan,” Telly mengatakan kepada Harian Nusantara.
Kaspersky sudah lama meyakinkan Jay, bahwa ribuan penggemar fanaticnya sangat berharap pagelaran konser di Jakarta. Konser di Jakarta adalah bagian dari Tur Lawatan ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Jakarta menjadi salah satu destinasi, setelah Kaspersky dan management Jay mempertimbangkan matang-matang. “Kami meyakinkan Jay Chou. Masyarakat Indonesia mau melihat langsung. Selain itu, ada sekitar 80 ribu penggemarnya. Sebagian besar (penggemar) temu dan berhubungan melalui social media terutama facebook.”
 
Kaspersky sedari awal sudah meyakinkan management Jay mengenai respons masyarakat Indonesia. Selain Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia, 10 – 15 juta adalah warga keturunan Tionghoa. “Banyak orang Tionghoa di Indonesia, yang secara emosional dekat dengan Jay Chou.”
Jay juga tidak terlalu banyak mengatur pihak sponsor dan managementnya untuk kegiatan konser. Setiap kali kunjungan ke luar negeri, ia menyerahkan berbagai hal kepada management dan sponsor. “Kami yang mengatur urusan stadium, dan tata panggung, kostum dan lain sebagainya. Jay tidak pernah minta ini, itu. Dia percaya sepenuhnya dengan kami.”
 
Jay selama berkarir tidak pernah lepas dari citra Mandopop. Album yang dirilis khas dengan genre pop dan mandarin, serta R&B yang nge-beat. Album terakhirnya “Opus 12” sudah beredar dan menjadi akrab di kalangan penggemarnya di seluruh dunia. Karir Jay tidak dibangun sehari-semalam, tetapi melalui kerja kerasnya. Sehingga setiap kali tampil di atas panggung, penyanyi latar, penari dan pemain lain (pantomim), penonton sangat terhibur. Penggemar Jay yang memadati gedung MEIS Ancol, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. “Penggemar Jay juga bukan hanya orang Tionghoa, tapi juga orang Indonesia yang suka music, suka nonton film. Karena penampilan Jay menarik, dan setiap lagunya seakan mengisahkan kehidupan. Itu salah satu sisi yang menarik dari penampilan Jay.” (Liu)
Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *